7 Desember 2021

Cerita

Ikan Yang Nyaman Dengan Arus Lambat

Selamat datang dan terimakasih sudah berkunjung ke blog kami. Semoga pembaca setia senantiasa di beri nikmat sehat, bahagia dan senantiasa mendapat solusi dari segala masalah. Aamiin...

Bagi pencinta ikan hias memiliki koleksi beberapa jenis ikan pasti menyenangkan, karakter dan model ikan yang berbagai jenis  memang membuat kolektor ingin memiliki semuanya. Namun beragam ikan yang ada memiliki karakter yang bermacam-macam. Bisa jadi ikan itu jinak atau galak, ikan besar atau ikan kecil, aktif bergerak atau tenang.

Dalam merawat ikan di akuarium biasanya dalam satu akuarium di isi beberapa jenis ikan, perlu sobat lovedfish ketahui bahwa ada beberapa ikan yang lebih suka di arus tenang atau memiliki aliran air yang lambat. Apa saja ikan yang suka hidup di aliran air yang lambat? Berikut lovedfish sajikan beberapa ikan yang senang hidup di aliran air lambat :

1. Trichogaster Lalius

Trichogaster Lalius di habitat asalnya sebagian besar mendiami lingkungan yang lamban dan bervegetasi tinggi termasuk kolam, rawa, parit, sungai, dan saluran irigasi. Sering di sebut gurami kerdil karena bentuk ikan mirip dengan ikan gurami dengan ukuran tubuh yang kecil. Ukuran ikan lalius dewasa tidak sampai 9cm.

Melihat habitat asalnya, lalilus merupakan ikan yang nyaman hidup di arus lambat maka ketika merawat mereka di akuarium jangan gunakan pompa air yang besar. Harga jual Lalilus biasanya sekitar Rp 4.000 per ekor.

2. Angel Fish

Angel fish atau biasa di sebut dengan manfish di indonesia memiliki keindahan dari bentuk tubuhnya yang mirip bentuk busur panah. Ikan ini cukup populer dan hampir ada di setiap toko ikan hias karena ikan ini sangat populer di kalangan pencinta ikan hias.

Manfish sendiri merupakan ikan yang berasal dari perairan Amazon di Amerika Selatan, namun ikan-ikan yang di jual di toko-toko ikan hias bukan di import langsung dari Amerika Selatan melainkan sudah di budidaya oleh petani lokal.

Di dalam akuarium mereka terlihat anggun dengan gerakannya yang tenang dan lambat, oleh karena itu arus air dalam akuarium jangan terlalu cepat karena akan membuat ikan tidak nyaman yang bisa menyebabkan stress dan akhirnya bisa mati.

Ada berbagai macam corak warna ikan angelfish atau manfish ini. Ikan ini biasanya di jual mulai harga Rp 5.000 tergantung dari ukuran dan jenis ikannya.

3. Iriatherina Werneri

Ikan yang masih dalam keluarga rainbow atau ikan pelangi ini memiliki ukuran tubuh hanya sekitar 5cm dengan rentang usia ikan sekitar 3-5 tahun. Keindahan ikan Iriatherina Werneri ada pada sirip tubuhnya yang memanjang atau biasa di sebut slayer.

Berasal dari rawa-rawa di daerah Papua dan sebagian Australia ini juga nyaman di perairan dengan arus lambat, meskipun mereka aktif bergerak. Jadi jika sobat ingin memelihara mereka jangan gunakan pompa air dengan output besar di akuarium sobat.

Ketersediaan ikan ini tidak ada di semua toko ikan hias karena ikan ini kurang populer di Indonesia, justru pasar ekspor ikan mereka yang bagus. Di bandrol dengan harga sekitar Rp 6000 di market place mereka akan nyaman jika di koleksi minimal 6 ekor dalam 1 akuarium dengan kombinasi 1 jantan 2 betina.

4. Discus

Ikan berbentuk bulat dengan keindahan di warna ikan ini termasuk ikan yang manja dan agak sulit di rawat bagi pemula. Berasal dari sungai Amazon di Amerika Selatan dan di habitat asalnya suka hidup di perairan hangat dengan suhu sekitar 29-34 derajat celcius.

Selain suhu yang di atas rata-rata ikan lainnya, mereka membutuhkan akuarium dengan kedalaman hingga 1,3 meter. Meskipun dengan akuarium yang memiliki kedalaman kurang dari 1 meter mereka masih mampu bertahan hidup.

Mereka senang hidup di aliran air tenang, dalam dan suhu air hangat. Jika ingin memeliharanya di akuarium pastikan sudah memiliki kemampuan untuk mengenal dan memelihara ikan discus dengan baik mengingat harga ikan yang cukup mahal. Untuk harga ikan discus kecil biasanya di patok di harga sekitar Rp 40.000 dan ratusan ribu rupiah untuk discus yang sudah besar.

5. Neon Tetra

Ikan yang memiliki tubuh kecil dan memiliki perpaduan warna merah dan biru yang cukup indah di pandang. Sayangnya mereka harus di rawat dalam jumlah besar jika ingin melihat keindahan warnanya karena ukuran mereka yang sangat kecil. memiliki panjang tubuh hanya 1-2 cm ketika sudah dewasa dengan lebar tubuh hanya 0.2-0.3 cm.

Mereka berasal dari aliran air jernih dan gelap di Brasil, Kolombia, dan Peru. Karakter ikan yang damai dan tidak agresif tentunya menjadi nilai lebih karena mudah di campur dengan ikan lain. Rentang usia Neon Tetra hingga 8 tahun di habitatnya, ketika di rawat di akuarium usia mereka rata-rata 5 tahun.

Karena ukuran ikan neon tetra yang sangat kecil maka tidak cocok untuk akuarium dengan arus besar yang bisa menyebabkan mereka mudah terbawa arus. Di bandrol dengan harga mulai Rp 1.500 untuk ukuran kecil dan cocok untuk akuarium aquascape. Setidaknya dalam satu akuarium de berikan sekitar 15 ekor ikan neon tetra.

6. Guppy.

Salah satu ikan hias paling populer di dunia karena mudahnya beradaptasi dan beranak dalam akuarium serta warna ekor yang indah. Ikan sejuta umat yang bisa di pastikan tersedia di setiap toko ikan hias. Meskipun berasal dari Amerika Selatan di Indonesia juga banyak di jumpai di sungai atau parit-parit. Yang membedakan di antaranya warna ikan.

Memiliki panjang tubuh maksimal 5cm dengan sirip ekor jantan bulat seperti kipas dan mampu bertahan hidup hingga 5 tahun. Memiliki temperamen damai dan kuat jadi cocok untuk di pelihara meskipun bagi yang belum punya pengalaman merawat ikan hias.

Ikan guppy biasanya di jual mulai harga Rp 2.000 hingga puluhan ribu rupiah untuk jenis guppy tertentu. Dalam merawat mereka asal ada guppy jantan dan betina mereka akan berkembang biak. Jika melihat mereka sudah berkembang biak segera pisahkan anakan guppy karena jika tidak akan di makan oleh induk mereka.

7. Glass Fish.

Di Indonesia lebih di kenal dengan nama Ambassis atau Parambasis. Ikan dengan keunikan di warna tubuhnya yang transparan sehingga organ dalam hingga tulang tubuh ikan ini terlihat. Glass Fish merupakan ikan hias yang berasal dari India. Selain India Glass Fish juga di termukan di beberapa negara diantaranya Pakistan, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Malaysia.

Glass Fish juga merupakan ikan yang seng mendiami genangan air atau sungai dengan arus lambat. Mereka sangat cocok untuk di tempatkan ke dalam akuarium aquascape. Warnanya yang transparan membuat akuarium lebih indah dengan tambahan ikan ini.

Jika sobat ada rekomendasi ikan arus lambat bisa tambahkan di kolom komentar untuk menambah ilmu tentang dunia ikan. Sekali lagi terimakasih sudah berkunjung ke blog kami jangan lupa bagikan artikel ini agar menjadi manfaat untuk yang lain.

23 November 2021

Cerita

Berbagai Jenis Aerator atau Pompa Udara

Aerator atau Pompa udara merupakan alat untuk akuarium maupun kolam baik air tawar maupun air asin yang berfungsi sebagai tambahan oksigen dalam air. Pernah beberapa waktu lalu ketika di Indonesia tingkat penderita covid 19 melonjak ada beberapa akun media sosial membagikan alternatif pengganti tabung oksigen dengan memodifikasi pompa udara ini. Mungkin sobat juga pernah melihat videonya. Meskipun sebenarnya hal tersebut tidak efektif karena tabung oksigen untuk medis dan pompa oksigen memiliki tingkat kemurnian oksigen yang berbeda.

Seiring berkembangnya jaman, sekarang ada beberapa jenis pompa udara yang bisa di gunakan untuk keperluan sobat. Berikut jenis pompa udara yang bisa sobat cek :

Pompa Udara Biasa.

Model lama yang hanya menggunakan catu daya listrik, jika tidak ada aliran listrik, maka aerator akan ikut mati. Memiliki catu daya atau watt kecil untuk ukuran outlet atau lubang 1/2. Rata-rata catu daya aerator ini 2,5-5 watt. karena watt yang kecil aliran udara dari aerator ini juga biasanya kecil tidak terlalu besar dan cocok untuk akuarium kedalaman kurang dari 50cm.

Harga aerator ini biasanya lebih murah dan ini biasanya paling banyak di gunakan di akuarium-akuarium rumahan. Ketika artikel ini di tulis, untuk aerator lubang satu biasanya di jual kurang dari Rp 30.000 tergantung merk juga jika merk aerator bagus harganya bisa lebih dari 50.000. Harga ini berdasar browsing baik itu di market place atau di toko-toko ikan hias. Sedangkan untuk aerator lubang 2 biasanya sekitar 30.000 - 60.000.

Pompa Udara ACDC.

Biasanya aerator ini memiliki 2 lubang keluaran dengan arus udara hampir sama seperti aerator biasa yang membedakan adalah dari segi catu dayanya. Bagi sobat pencinta ikan hias yang memelihara ikan di rumah namun karena kesibukan jadi jarang di rumah atau kondisi listrik di lingkungan sekitar sering mati mungkin aerator ini cocok untuk di gunakan.

Aerator ACDC memiliki 2 sumber catu daya yaitu dari listrik dan di dalamnya juga tertanam baterai, sehingga ketika listrik padam aerator masih tetap menyala dengan adanya Baterai yang ada. Kemampuan masing-masing baterai berbeda-beda antara 4-8 jam. Biasanya kedalaman air dan lapasitas baterainya yang mempengaruhi.

Untuk harga jualnya sendiri aerator ACDC biasanya di jual di atas 150rb. Semakin besar kapasitas baterainya biasanya semakin mahal harganya.

Pompa Udara Portable (Batu Baterai).

Pompa udara yang satu ini biasanya di gunakan oleh mereka yang memiliki hobby memancing. Karena aerator portable ini aktif atau bisa menyala jika di isi batu baterai. Selama kami menjual aerator ini kebanyakan mereka gunakan untuk memberikan oksigen pada udang hidup ketika akan memancing ikan.

Bagi sobat yang memelihara ikan hias di rumah sebagai jaga-jaga jika listrik padam dalam waktu lama mungkin aerator portable ini bisa di jadikan salah satu alternatif untuk di gunakan sebagai oksigen di akuarium sobat.

Harga aerator portable ini cukup murah untuk harganya, biasanya di jual di kisaran 35.000 sampai 60.000.

Pompa Udara USB.

Hampir sama seperti aerator portable aerator USB bisa nyala jika di hubungkan dengan power bank untuk dayanya, bisa juga di sambung kan langsung ke adaptor dengan voltase kecil atau ke charger HP.

Karena kemampuan daya powerbank yang mengalirkan udara kecil, maka aerator powerbank ini sebaiknya saat menggunakan aerator ini gunakan selang se-pendek mungkin. Karena semakin pendek selang aerator maka kinerja mesin semakin ringan. Begitu juga sebaliknya.

Pompa Udara Blower.

Pompa blower memiliki semburan udara yang cukup kuat. Dengan semburan udara yang kuat bisa menjangkau kolam dengan kedalaman hingga 1 meter bahkan lebih.

Untuk daya listriknya biasanya cukup besar untuk pompa blower ini karena biasanya di gunakan di kolam-kolam ikan koi atau untuk beberapa akuarium sekaligus.

Dalam paket penjualan aerator blower ini biasanya bisa di sertakan pararel outlet antara 6 hingga 20 titik. Tergantung jenis blower yang sobat beli.

Untuk harganya sendiri lebih dari 200.000 hingga jutaan. Semakin banyak titik outletnya serta semakin bagus merk dan kualitasnya pasti mempengaruhi harga harga jual aerator ini.

Itu tadi beberapa jenis aerator yang penulis ketahui bisa di jadikan referensi dlaam memilih pompa udara. Jika sobat pencinta ikan hias memiliki referensi lain jenis aerator bisa banget sampaikan di kolom komentar agar menjadi pengetahuan sobat lainnya.

Terimakasih sudah berkunjung ke blog kami pastikan like halaman facebook kami untuk mengetahui info menarik lainnya.

22 November 2021

Cerita

Kokiku Sayang Melayang (Lagi).

Selamat datang dan terimakasih sudah berkunjung ke blog lovedfish.com. Semoga pembaca yang baik dan kece-kece senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan di mudah-kan segala urusan. Aamiin...


Beberapa tahun lalu ikan mas koki yang saya pelihara mati gara-gara kekurangan oksigen artikelnya ada di sini, beberapa waktu lalu giliran ikan koi yang mati juga sama karena kekurangan oksigen. Artikelnya ada di sini.

Hari ini kami 4 November 2021 giliran ikan koki yang saya jual mati tidak cuma 1 atau 2 ekor tapi massal, hampir ikan mas koki dalam satu akuarium mati. Alhamdulillah Allah masih memberi kesempatan beberapa ikan mas koki yang saya jual masih mampu bertahan hidup. Ya banyak ikan koki yang kami jual mati karena pompa air gak jalan setelah lampu mati beberapa saat. Ketika lampu nyala pompa air ndak ikut nyala.

Masalah klise pompa air harus di ketuk-ketuk dulu supaya kipas mau jalan. Masalah pompa air ini terjadi biasanya ada beberapa faktor diantaranya :

1. Usia pompa air yang sudah tua.

Usia pompa air yang sudah tua biasanya dinding impeller sudah mulai aus sehingga menyebabkan rongga di bagian impeller lebih lebar. Perlu di ketahui pompa air yang kami pakai sudah lebih dari 3 tahun penggunaan.

2. As Impeller yang sudah mulai aus.

Jika As Impeller sudah aus pasti akan membuat performa pompa air kurang maksimal. Jika ausnya sudah parah As Impeller biasanya akan patah. Jika kondisi pompa air masih bagus bisa di ganti as impeller dengan ruji motor atau di belikan sparepartnya.

3. Karet As Impeller yang sudah rusak atau tidak terpasang dengan benar.

Hal ini juga bisa menyebabkan masalah jika karet as impeller tidak terpasang dengan benar atau tidak di pasang sama sekali karena tanpa karet as, impeller tidak berotasi stabil atau bahasa rumitnya "koclak".

Masalah-masalah di atas sebenarnya dapat di atasi dengan menambahkan pompa udara atau aerator untuk mengantisipasi jika terjadi listrik mati kemudian ketika listrik nyala kondisi mesin tidak mau jalan. Dengan adanya pompa udara setidaknya masih ada aliran oksigen di dalam air sehingga ikan-ikan yang di pelihara mampu bertahan, apalagi ketika posisi tidak ada orang di rumah.

Pompa udara sendiri sekarang sudah ada berbagai model daya listriknya. Sobat bisa baca artikelnya di sini untuk jenis pompa udara yang ada.

Kembali ke kokiku sayang melayang. Masalah utama yang menyebabkan ikan-ikan yang kami pelihara dan kami jual adalah karena :

  • Terlalu banyak ikan dalam satu akuarium ukuran hanya 80*40*40.
  • Ukuran ikan yang sudah besar dan usia dewasa sehingga membutuhkan oksigen yang banyak.
  • Jenis ikan koki yang rentan terhadap kurangnya arus dan oksigen.
  • Hanya mengandalkan pompa air yang rentan mati ketika listrik mati kemudian nyala lagi.
  • Tidak adanya tambahan aerator untuk memberikan oksigen tambahan. 

Semoga dari pengalaman di atas bisa sebagai tambahan pengetahuan untuk sobat pecinta ikan hias dalam merawat ikan supaya kejadian yang kami alami tidak terjadi pada ikan-ikan yang sobat pelihara. Terimakasih sudah berkunjung ke blog kami.

27 Oktober 2021

Cerita

Fungsi Bakteri Dalam Aquascape

Di alam bebas, ikan tak mengalami keracunan oleh kotoran ataupun sisa metabolisme tubuh mereka sendiri. Beda halnya dengan sistem tertutup dan terisolasi di akuarium, hobiis harus memperhatikan dengan seksama supaya hasil buangan hewan akuatik tak jadi bahan berbahaya.

Bakteri, kendati tak kasat mata, namun punya peranan penting menjaga kualitas akuarium hingga bisa menciptakan lingkungan hidup di alam bebas. Mereka secara alami ada di mana-mana, namun koloni bakteri menguntungkan di akuarium jumlahnya bisa tak mencukupi untuk melakukan tugas mengurai sisa metabolisme mahluk hidup yang hobiis pelihara.

Sindrom akuarium baru (new tank syndrome), merupakan salah satu kejadian umum yang menandai kurangnya kehadiran bakteri menguntungkan tersebut. Mahluk bersel tunggal perlu waktu untuk berkembangbiak, sebelum mencapai tahap setimbang terhadap jumlah makanannya.

NITROSOMONAS dan NITROSPIRA

Sisa makanan, kotoran, jasad renik, maupun hasil metabolisme hewan akan menaikkan kandungan amonia di dalam air. Amonia ini kemudian diurai oleh jenis bakteri nitrifikasi -- yang mengubah amonia menjadi nitrit, kemudian nitrat.

Bakteri Nitrifikasi

Nitrosomonas, salah satu jenis bakteri nitrifikasi yang mengubah amonium menjadi nitrit, tak menyukai cahaya. Dalam jumlah berlebihan mereka akan menggumpal untuk memblokir berkas sinar, sehingga akan membuat air terlihat keruh.

Nitrospira, adalah bakteri akuarium yang kemudian menguraikan nitrit, menjadi nitrat. Mereka perlu waktu relatif lama untuk berkembang biak, karena di samping tidak bisa membelah diri secara cepat, nitrospira harus menunggu hasil "kerja" bakteri lain (misalnya nitrosomonas) untuk menyediakan nitrit, "makanan" mereka.

Di darat, amonia bermanfaat sebagai pupuk tanaman, namun bagi hewan akuatik zat ini sangat beracun, bahkan dalam jumlah sangat kecil sekalipun. Nitrit dan nitrat tak mudah diserap tanaman, apalagi oleh tumbuhan yang baru saja ditempatkan di akuarium.

Itulah sebabnya, secara berkala air di dalam akuarium harus diganti/water change(WC), karena akumulasi nitrat akhirnya juga akan menjadi racun bagi flora dan fauna akuatik di dalamnya. Hobiis juga sering menempatkan ornamen, filter, maupun kerikil substrat (materi dasar akuarium), yang tidak boleh dibersihkan secara berlebihan untuk mencegah punahnya bakteri nitrifikasi.

Kotoran padat -- seperti batang tumbuhan yang mati -- tetap harus dibersihkan, karena zat glukosa yang ada di dalamnya bisa mengundang tumbuhnya bakteri berbahaya (patogen). Bakteri Aeromonas hydrophila, misalnya, dapat memanfaatkan sisa gula, kemudian masuk ke organ tubuh hewan dan memakan sel darah merah mereka.

Menunggu Koloni Bakteri

Tangki akuarium yang sudah matang, tandanya sudah memiliki cukup banyak bakteri nitrit dan nitrat sehingga mampu menyerap semua amonia yang dihasilkan oleh mahluk hidup di dalamnya. Biasanya, orang memperhitungkan tahap tersebut baru tercapai bahkan hingga dua bulan bulan (delapan minggu) setelah pertama kali akuarium dipasang.

Proses menunggu tumbuhnya koloni bakteri secara seimbang ini disebut sebagai tank cycling. Biasanya dilakukan dengan membiarkan akuarium terisi tanpa hewan, dengan tetap menjalankan pompa air dan udara untuk menyuplai cukup oksigen bagi bakteri agar bisa tumbuh berkembang.

Tetapi kita bisa mempercepat proses tersebut dengan cara memberikan bibit bakteri pengurai kedalam aquarium.

Hewan yang tinggal di air mengandung terlalu banyak amonia, nitrat, maupun nitrit, meskipun tetap mampu bertahan hidup, sebetulnya mereka mengalami stres yang menyedihkan. Seperti bila kita menghirup udara kotor, hewan-hewan ini akan berupaya dengan susah payah mencari tempat lebih nyaman hingga ke dekat permukaan air/gelembung udara atau bernafas lebih cepat, demi mencoba bisa merasa lebih lega.

Seorang hobiis yang bertanggungjawab, tentu tak ingin menyiksa apalagi membunuh hewan dan tumbuhan peliharaan mereka, bukan?

Bacteria Starter

Berkat bioteknologi, jumlah ideal koloni bakteria di dalam akuarium baru dapat lebih cepat tercapai, lewat produk bacteria starter.

Bacteria starter biasanya mengandung beberapa bibit bakteri yang sudah didormansikan. Dikemas dengan bahan penyerap air, seperti tanah liat Montmorillonite, bakteri dapat "tidur" sebelum menjadi aktif segera setelah memasuki habitat idealnya (seperti akuarium).

Fungsi Bacteria starter adalah:

~Menekan pertumbuhan organisme patogen, yang menyebabkan penyakit dan kematian pada ikan dan udang

~Mengurai kotoran dan sisa pakan

Mengurai racun Amonia (NH3) dan Hidrogen Sulfida (H2S)

~Membantu penyerapan nutrisi dalam sistem pencernaan

~Mengurangi limbah organik dalam kolam atau aquarium

~Meningkatkan kecerahan air kolam atau aquarium

~Mengurangi kebutuhan akan pergantian air kolam atau tambak

~Menstabilkan tingkat kandungan oksigen terlarut dalam air

~Mengurangi bau tanah/lumpur pada daging ikan/udang

~Mengurangi kadar Amonia (NH3) dan Hidrogen Sulfida (H2S) dalam air

~Menekan pertumbuhan dan penyebaran organisme patogen

~Meningkatkan imunitas terhadap penyakit disebabkan oleh jamur, virus, bakteri maupun kutu,spt: white spot, aeromonas, dll.

~Mengurangi tingkat kematian.

Donor Bakteri

Cara lain untuk mendapatkan bakteri adalah dengan menggunakan air dari akuarium yang sudah matang. Dengan demikian, bakteri dari akuarium lama yang sudah terbukti mampu menguraikan amonia secara sempurna, diharapkan akan berpindah dan berkembang biak dengan lebih cepat di tempat baru. Pemelihara akuarium profesional pun menggunakan cara donor semacam ini

Sumber Artikel :

id-id.facebook.com

25 Oktober 2021

Cerita

Maggot Untuk Pakan Ikan

Maggot atau larva lalat saat ini menjadi salah satu alternatif untuk pakan ikan dengan kadar protein tinggi dengan harga yang murah. Maggot sebenarnya pada awalnya di gunakan untuk pakan ternak yang efektif mengurangi biaya pakan hingga 50%. Namun pada perkembangannya saat ini maggot juga di gunakan untuk pakan ikan.

Maggot atau Larva Black Soldier Fly (BSF) mulai tenar sejak awal 2020. Selain sebagai pakan langsung atau biasanya juga di keringkan. Maggot juga di gunakan sebagai bahan dasar pembuatan pelet ikan. Maggot sendiri bisa di hasilkan dari sampah organik dengan campuran dedak dan probiotik sebagai bahan baku utama BSF bertelur. Karena larva ini biasanya di sebut larva pengurai bahan organik, maka larva ini sehat dan tidak menular-kan bakteri, larva ini juga tidak bau. Dalam mengurai atau memakan bahan organik seperti buah dan sayuran biasanya maggot dapat memakan sekitar 2 hingga 5 kali bobot tubuhnya.

Kadar protein yang tinggi menjadi salah satu alasan utama penggunaan maggot untuk pakan ikan. Selain harganya yang murah tentunya. Saat ini sudah banyak industri rumah tangga yang memanfaatkan maggot dan di kombinasi dengan berbagai campuran bahan seperti spirulina, astaxantin, carophyll maupun bahan lainnya yang berfungsi untuk meningkatkan warna ikan. Maggot yang di campur dengan bahan-bahan lain biasanya berupa maggot yang sudah dikeringkan bukan maggot yang masih hidup.

Pemberian pakan memang cukup bagus dan bermanfaat baik bagi ikan. Supaya ikan tidak bosan dan mendapatkan nutrisi yang lengkap bisa di berikan pakan pendamping yang lain berupa udang. Udang ini sangat efektif untuk meningkatkan dan mencerahkan warna merah pada ikan. Dengan pemberian pakan berkualitas bisa di pastikan ikan ikan yang di pelihara memiliki warna yang bagus dan tumbuh sehat.

Pakan yang baik memang mendukung pertumbuhan ikan dengan baik juga membuat ikan tetap sehat, akan tetapi faktor lainnya jangan di lupakan seperti membersihkan media filter dari kotoran ikan dan sisa pakan, mengganti air secara berkala agar pH air tetap terjaga.

2 Oktober 2021

Cerita

Koiku Sayang Melayang

Hari itu rutinitas seperti biasa saya lakukan, di pagi hari pegang komputer bikin artikel atau sekedar browsing, sementara istri memasak untuk kita sarapan pagi di rumah kami tercinta. Alhamdulillah Allah titipkan kepada kami berdua rumah yang tidak terlalu besar tapi nyaman untuk kita tempati. Perumahan dengan luas tanah 75m persegi dengan luas bangunan 36 meter persegi sebelum di permak.

Selain rutinitas jualan ikan hias saya dan istri juga memelihara ikan di rumah di tempatkan dalam kolam yang kami bangun tepat di depan jendela tempat tidur kami yang membuat kebiasaan kami tiap pagi buka jendela dan langsung lihat ikan-ikan yang kami pelihara.

Kolam ukuran panjang sekitar 2.5 meter dengan lebar 1 meter itu kami isi dengan ikan koi, ikan komet dan ikan bogim, sementara di atas kolam kita bikin akuarium air terjun yang airnya langsung terjun ke kolam dan akuarium itu kita isi dengan ikan mas koki.

Di hari itu istri saya yang memberi pakan ikan-ikan yang kita pelihara. Selesai memberi makan istriku biasa mengajak bicara mereka "ikan makannya nanti malam lagi ya". Aneh juga sieh mana paham ikan bahasa manusia, hehehe.

Sobat pembaca yang budiman dan penggemar ikan hias pasti ada ikan yang sangat kalian suka nah begitu pula kami dari sekian banyak ikan yang kami rawat ada beberapa ikan koi yang kami suka. Buka koi mahal dengan harga jutaan atau sampai ratusan juga hanya koi biasa dengan warna kuning keemasan dan berekor panjang atau biasa di sebut koi ogon / koi slayer koi berukuran panjang sekitar 30cm ini sudah jinak dan suka mendekat ketika kami datang.

Hari itu seperti biasa sekitar pukul 11 siang kita pergi ke toko untuk membuka usaha dagang kita. Jualan kita biasanya sampai jam 9 malam. Kebetulan saat itu kita jualan sampai setengah 10 malam dan baru pulang ke rumah. Sekitar jam 10 malam kita sampai di rumah ketika pertama kali tiba perasaan ada yang aneh, ternyata benar tidak ada suara gemercik air di kolam maupun suara gelembung udara dari aerator. Ternyata sikring listrik di rumah "anjlog" atau dalam posisi off. Bergegas secepat kilat coba saya kembalikan ke posisi on sikringnya tapi masih tidak ada suara air, begitu masuk kedalam rumah ternyata sikring bagian dalam juga dalam posisi off, langsung saya on-kan lampu teras saya nyalakan kelihatan ada beberapa ikan koi yang mati.

Entah berapa jam kondisi listrik mati setelah kita cek semua ikan yang mati ternyata banyak juga dan yang perlu sobat tau ada ikan koi yang kami suka juga ikut menjadi korban. Sempat shock sementara melihat ikan-ikan koi yang kita pelihara sebagian ada yang mati. Alhamdulillah ikan koki yang berada di akuarium yang berada di atas kolam aman-aman saja tidak ada yang mati. Entah tanaman air sirih gading yang kita letakkan di dalam akuarium memiliki pengaruh terhadap ikan koki yang saya pelihara atau tidak saya kurang paham yang jelas pada saat kami pulang sampai rumah melihat kolam kita ada beberapa ikan koi kita yang mati namun ikan koki kita selamat semua.

Ikan koi jika di pelihara terlalu banyak di dalam kolam tetap membutuhkan sirkulasi dan oksigen yang baik. Ketika listrik padam yang jelas pompa air dan pompa udara ikut mati kecuali di rumah menggunakan jenset beda cerita. Jika kondisi listrik mati sesaat tidak akan mempengaruhi kondisi ikan, yang menjadi masalah jika kondisi listrik padam dalam waktu yang lama, ikan-ikan pati akan kekurangan oksigen jika tidak segera di atasi kemungkinan besar ikan-ikan akan mati karena kehabisan oksigen.

Saat ini pukul 02:38 pagi dan masih juga belum bisa tidur itu sebabnya cerita ini keluar dalam blog saya. Terimakasih bagi sobat yang sudah mampir ke blog kami sekedar untuk membaca atau mencari referensi tentang ikan hias.