26 Februari 2023

CO2

Sumber CO2 Untuk Tanaman Akuarium.

CO2 merupakan salah satu faktor agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Selain CO2 beberapa faktor pendukung agar tanaman dapat tumbuh dengan baik adalah unsur makro dan mikro untuk nutrisi makanan, cahaya untuk fotosintesis.

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun, yaitu klorofil.

Salah satu unsur makro di dapat dari karbon dioksida atau CO2, sedangkan unsur mikro bisa di dapat dari penambahan pupuk. Selain dari pernapasan manusia, karbon dioksida ternyata juga di dapat dari semen, akan tetapi di dalam akuarium pastinya sobat lovedfish tidak memasukkan semen ke dalamnya bukan.

Di tempat terbuka tanaman dapat dengan mudah mendapatkan CO2, sedangkan di dalam akuarium ada beberapa hal yang perlu di perhatikan jika ingin menanam tanaman di dalam air adalah kebutuhan tanaman akan CO2 beberapa tanaman yang bisa tumbuh subur tanpa CO2 tambahan bisa di lihat di artikel ini.

Apakah CO2 berbahaya bagi ikan?

Kadar atau tingkat Karbon dioksida yang berlebih pastinya membahayakan bagi ikan yang sobat lovedfish pelihara. Kadar oksigen lebih dari 30 ppm (part per million) berbahaya bagi ikan. Jika ikan keracunan karbon dioksida maka ikan akan bernafas lebih cepat, ter-engah-engah dan berenang yang menghentak atau mengejutkan hingga akhirnya mati lemas.

Jadi pengaturan kadar CO2 dan oksigen ter-larut dalam air harus sesuai dengan kebutuhan ikan dan tanaman, seni dan naluri mengatur serta mengetahui kadar oksigen dan CO2 sudah pas atau belum akan sobat dapat dari pengalaman.

Berikut beberapa sumber CO2 yang bisa di dapatkan tanaman di dalam air :

1. Ikan.

Sama halnya seperti manusia yang bernafas dan mengeluarkan karbon dioksida atau CO2, ikan yang di rawat di akuarium juga akan menghasilkan CO2, besar kecilnya kadar CO2 yang di hasilkan ikan tergantung jumlah dan ukuran ikan.

Semakin banyak ikan akan membuat CO2 ter-larut dalam air yang banyak pula, Jika CO2 tidak terserap tanaman dengan baik maka kondisi ini akan mengurangi kadar oksigen ter-larut dalam air. Jika ikan kekurangan kadar oksigen dalam air biasanya mereka akan naik ke permukaan air untuk mengambil oksigen dari luar.

Jika terjadi hal berikut sobat lovedfish dapat segera menambahkan aerator atau pompa udara untuk meningkatkan kadar oksigen ter-larut dalam air.

2. Injeksi CO2.

Dengan sistem injeksi CO2 ini mirip dengan kita menambahkan aerator ke dalam air. Bedanya jika aerator mengeluarkan oksigen. Injeksi CO2 bisa di lakukan dengan 2 cara.

Yang pertama adalah dengan menggunakan tabung oksigen namun di isi CO2 kemudian menggunakan selang yang di masukkan ke dalam akuarium dan di atur keluaran CO2 agar tidak terlalu berlebih menggunakan stop kran.

Yang kedua bisa menggunakan campuran ragi, baking powder, gula dan air. Biasanya banyak tutorial di youtube cara membuat CO2 dari campuran ragi plus gula ini.

Sebagai contoh dari gambar di atas, botol no 1 sobat bisa gunakan dari botol air mineral bekas ukuran 1,5 liter yang di isi dengan air hangat sekitar 1,2 liter plus ragi 1/2 sendok teh, gula 1/4kg, baking powder 1/3 sendok teh. Sedangkan botol no 2 bisa sobat gunakan botol bekas air mineral 600 ml yang di isi air 500 ml. Campuran dari bahan tadi bisa menghasilkan CO2 sekitar 1-2 minggu tergantung pengaturan dari output CO2 dari botol no 2 ke akuarium.

Itu tadi cara menghasilkan CO2 untuk merawat tanaman air yang sobat pelihara di akuarium, semoga artikel dari blog kami ini bermanfaat dan sebagai referensi atau rujukan sobat loved di dunia hobby ikan hias.

2 April 2022

CO2

Tanaman Aquascape Tanpa CO2

Tanpa CO2 apakah tanaman bisa hidup? Sebelumnya selamat datang dan terimakasih sudah mengunjungi lovedfish.com. Kembali ke pertanyaan di atas karbon dioksida atau CO2 pasti di butuhkan tanaman untuk mendorong reaksi kimia dalam proses mereka tumbuh. Jadi tanaman tetap membutuhkan CO2 untuk kelangsungan hidupnya.

Kebutuhan akan CO2 tergantung jenis tanaman yang di rawat ada beberapa tanaman yang membutuhkan rendah sehingga cukup dengan adanya ikan-ikan di dalam akuarium sudah mencukupi untuk kebutuhan CO2 tanaman. Jika tanaman membutuhkan CO2 tinggi maka di butuhkan tambahan CO2 yang bisa di buat sendiri. untuk mengetahui sumber CO2 tanaman bisa sobat lovedfish cek di sini.

Kali ini kami sajikan beberapa tanaman yang tidak membutuhkan CO2 tinggi sehingga hanya dengan ikan-ikan yang ada di akuarium sudah mencukupi tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Berikut beberapa tanaman dengan kebutuhan CO2 rendah :

1. Java Moss.

Tanaman yang sudah cukup populer di kalangan scaper dan mampu tumbuh subur tanpa CO2 yang pertama adalah Java Moss. Tanaman sejenis rumput yang biasanya di tempel di kayu ataupun batu untuk awal tanam. tanaman ini juga cocok untuk dasaran aquascape yang akan memberikan efek hijau cerah di bagian dasar.

Perawatan Java Moss juga tidak terlalu rumit, pencahayaan sekitar 6 jam perhari dengan suhu air berkisar antara 21-24 derajat celcius. Tanaman ini juga merupakan tempat yang nyaman untuk udang cerry atau ikan-ikan kecil bermain dan sembunyi.

Tanaman sejenis Java Moss yang juga membutuhkan sedikit CO2 di antaranya Singapore Moss, Flame Moss, Christmas Moss, Peacock Moss, Weeping Moss, Riccardia Moss.

2. Anubias.

Anubias coffeefolia

Tanaman Tanpa CO2 selanjutnya adalah Anubias, salah satu tanaman favorit para scaper juga neh. Selain kebutuhan CO2 yang minim, mereka juga mudah di tanam dan tidak memerlukan perawatan khusus. Anubias juga dapat beradaptasi dengan baik dengan berbagai jenis dan kondisi air. Tanaman dengan daun lebar dan tebal dengan warna hijau gelap dari Afrika Tengah ini mampu bertahan di rentang suhu 22-28 derajat celcius.

Anubias merupakan tanaman yang dapat mengeluarkan bunga di dalam air. Biasanya tanaman ini cocok untuk di tempat di area sudut dan ter-lindung dari sinar secara langsung, karena mereka hanya memerlukan sedikit paparan sinar baik sinar matahari langsung atau lampu LED ketika di tanam dalam akuarium.

Tanaman ini memiliki berbagai jenis selain anubias coffeefolia seperti gambar diatas. Beberapa tanaman yang masuk kategori tanaman Anubias di antaranya Anubias Pynaertii, Anubias Heterophylla, Anubias Hastifolia, Anubias Minima, Anubias nana, Anubias gracilis, Anubias caladiifolia, Anubias stardust, Anubias roundleaf, Anubias petite, Anubias gigantean, Anubias afzelii.

3. Lilaeopsis.

Lilaeopsis merupakan tanaman karpet yang cocok di gunakan untuk dasar akuarium, tumbuh menyebar ke samping dan akan menutupi seluruh area dasar akuarium dan yang pasti tanaman ini tidak memerlukan CO2 tinggi jadi bisa di rawat dan dapat tumbuh dengan baik di dalam akuarium yang minim CO2.

Lilaeopsis sejenis rumput yang mampu tumbuh hingga tinggi 8cm. Jadi jika ingin membuat tanaman ini sebagai karpet harus rajin-rajin memotong rumput karena mereka dapat tumbuh dengan cepat. pH air sekitar 5,0-7,0 dan rentang suhu antara 21-28°C di butuhkan untuk Lilaeopsis tumbuh dengan baik, jaga kondisi air dan suhu air untuk mendapatkan hasil terbaik.

4. Java Fern.

Java Fern atau biasa di sebut pakis jawa juga merupakan salah satu tanaman tanpa CO2 bantuan akan tetap tumbuh subur yang mengandalkan CO2 dari pernafasan ikan. Dia alam liar Java Fern biasanya tumbuh dengan menempel di batu-batu yang berada di pinggir sungai.

Java Fern akan tumbuh dengan baik jika ditanam dengan cahaya sedang dan di tempat teduh. Estimasi pencahayaan Java Fern sekitar 2 watt per 20 liter air dengan spektrum cahaya 5000-7000K. Mereka dapat tumbuh dengan baik meskipun sebagian daun-nya berada di atas air atau seluruh tanaman tenggelam.

5. Amazon Sword.

Sesuai dengan namanya, Amazon Sword merupakan tanaman air menyerupai pedang yang berasal dari sungai Amazon. Amazon Sword cocok di tanam di bagian belakang atau untuk background karena mereka tumbuh menyebar tinggi dengan daun memanjang.

Selain aman tanpa CO2 tambahan, Amazon Sword juga irit dalam pupuk tanaman. Meskipun dengan tambahan pupuk akan membuat mereka tumbuh baik dan lebat. Kondisi suhu air optimal yang cocok untuk menanam Amazon Sword di antara 22 – 27 °C dengan pH air yang baik untuk AS berada di kisaran 6.0 - 8.0.

6. Eleocharis Parvula.

Meskipun namanya sulit di ucapkan namun perawatan tanaman ini tidak sesulit mengucapkan namanya. Salah satu tanaman aquascape tanpa CO2 tambahan yang satu ini juga di kenal dengan nama Dwarf Hairgrass. Sesuai dengan namanya jika di artikan "Rumput Rambut" ta
naman ini sejenis rumput bulat kecil panjang seperti rambut. Mereka dapat tumbuh dengan cepat jadi memerlukan perawatan rutin dengan sering memotong tanaman supaya selalu terlihat rapi.

Habitat tanaman Eleocharis Parvul sendiri dari air asin dan payau, seperti rawa-rawa dan lumpur. Mereka tumbuh subur di rentang suhu 22 – 25 °C dengan intensitas cahaya sedang, jika ingin mereka cepat tumbuh dan berwarna hijau terang dapat di lakukan dengan pencahayaan intensitas tinggi.

Selain 6 tanaman di atas beberapa tanaman air yang kebutuhan akan CO2 tidak terlalu tinggi di antaranya Bucephalandra, Cabomba, Bacopa Monnieri, Egeria Densa, Riccia Fluitans, Hair Grass Hydrocotyle, Lindernia Rotundifolia, Cryptocoryne Petchii, Cryptocoryne Wendtii.

21 Maret 2022

CO2

CO2 dan Tanaman Air

Karbon adalah elemen mendasar untuk semua kehidupan di planet tidak terkecuali . Karena tanaman tidak memiliki cara untuk mendapatkan sumber makanan mereka, nutrisi harus diperoleh dari lingkungan sekitar mereka. Tanaman menggunakan banyak makro dan mikro nutrisi, karbon dioksida (CO2) menjadi salah satu macronutrients utama.

Dalam akuarium faktor pembatas yang paling mungkin adalah cahaya untuk berlangsungnya fotosintesis, CO2, mikronutrien (elemen), dan macronutrients. Mikro dan macronutrients biasanya disediakan dalam jumlah yang cukup oleh limbah ikan dan penambahan pupuk.

Tanaman menggunakan proses yang dikenal sebagai fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat yang mereka butuhkan untuk hidup. Fotosintesis memerlukan cahaya untuk energi dan CO2 untuk mendorong reaksi kimia. Proses fotosintesis membutuhkan ambang energi cahaya tertentu. Dengan kata lain, ada titik di mana cahaya telah mencapai intensitas tertentu untuk memulai fotosintesis.

Jika lampu tidak cukup terang, fotosintesis tidak akan terjadi. Di luar batas itu dan hingga beberapa tingkat cahaya tinggi, fotosintesis akan berjalan lebih cepat dan lebih cepat. Menurut praktek yang dikenal, ketika tingkat cahaya melebihi dua watt per galon, CO2 tambahan diperlukan untuk akuarium berukuran besar dengan populasi tanaman yang padat.

Dalam aquarium CO2 didapatkan dari Ikan bernafas yang mengeluarkan CO2 dari insang mereka. Juga dalam tangki aerasi, CO2 dari atmosfer dilarutkan dalam air. Efek ini dikenal sebagai keseimbangan atmosfer. Di dalam ekosistem perairan alami, tanaman air telah berevolusi untuk mendapatkan CO2 terlarut dalam air.

Karbon dioksida yang berasal dari air tanah yang mengairi sungai memiliki kelimpahan konsentrasi CO2 alami sampai beberapa ratus kali keseimbangan atmosfer, sumbernya antara lain dari lantai sungai itu sendiri dan dekomposisi bahan bahan organik (hasil CO2 dari dekomposisi bahan bahan organik tanaman air ternyata lebih banyak dari CO2 yang dihasilkan dari dekomposisi tanaman darat).

Secara umum, tanaman air membutuhkan sekitar konsentrasi 10-15ppm terlarut CO2 di lingkungan mereka. Tingkat CO2 dari atmosfer ekuilibrium umumnya sekitar 2-3ppm. (Ppm singkatan part per million atau bagian per sejuta). Dengan demikian injeksi CO2 sangat penting untuk pertumbuhan tanaman yang kuat, dan bahkan lebih dengan tingkat cahaya yang lebih tinggi.

Bagaimana dengan tingkat keamanan hidup ikan bila diberikan injeksi CO2 ke dalam akuarium. Injeksi CO2 konsentrasi tinggi dapat memblokir respirasi CO2 dari insang ikan dan menyebabkan kelaparan oksigen. Karena insang tergantung pada diferensiasi antara tingkat konsentrasi CO2 dalam darah dan konsentrasi CO2 dalam air sebagai syarat transfer gas, tingkat yang tinggi dalam air akan mengurangi jumlah CO2 yang dapat ditransfer. Meskipun banyak referensi yang berbeda mengenai hal ini namun untuk konsentrasi CO2 terlarut dalam air di bawah 30 ppm dapat dipastikan aman untuk ikan.

Setelah membaca informasi di atas, apa kesimpulan bila ada pertanyaan berikut ini, ?

1. Apakah CO2 diperlukan oleh tanaman air?

Jawaban sudah pasti YA, sebab CO2 diperlukan untuk proses fotosintesis, untuk menghasilkan energi sebagai syarat metabolisme dan keberlangsungan hidup tanaman air.

2. Apakah diperlukan injeksi CO2 dalam aquarium tanaman air ?

Bisa YA bisa TIDAK. Jawabannya tergantung apakah CO2 yang terlarut secara alami dalam air mampu memberikan dukungan terhadap fotosintesis tanaman air. Memang ada pro dan contra debat terhadap penambahan injeksi CO2 ini. Tanaman akan cepat subur dengan kondisi CO2 terlarut tinggi dan tingkat cahaya tinggi.

Kita tentunya berharap aquascape yang kita miliki seperti terhampar permadani hijau royo royo yang menyegarkan pandangan mata. Namun investasi peralatan CO2 tidaklah murah. Dan ada efek domino penambahan CO2 terhadap ekosistem aquarium ini. Tanaman air akan tumbuh subur, tentunya ada konsekuensi terhadap kebutuhan pruning / pemangkasan tanaman air supaya tetap tampak rapih, efek lainnya semakin lebat populasi tanaman semakin banyak pula unsur hara yang harus ditambahkan.

Over dosis CO2 akibat injeksi berlebihan juga sering dilaporkan terutama pada malam hari, dimana tanaman air dan komunitas ikan sama sama membutuhkan oksigen dan melepaskan CO2 dalam proses respirasi.

Bagaimana, kita tetap bisa menikmati hobi aquascape tanpa tambahan injeksi CO2. Perlu diingat tanaman air adalah tanaman yang telah berevolusi dan beradaptasi dengan kondisi dalam air dimana secara alamiah kadar CO2 terlarut dalam air jauh lebih sedikit dibanding tanaman darat.

Kita dapat membangkitkan kemampuan alamiah tanaman air ini. Pilihlah tanaman air yang kebutuhan terhadap CO2nya rendah, bagaimana caranya ?, akan kami bahas kemudian untuk itu tetaplah mengikuti blog ini. Cara lain aturlah kepadatan populasi tanaman air ini dan seimbangkanlah dengan populasi ikan atau fauna hidup lainnya.

Dekomposisi dari tanaman air yang mati atau feses ikan dapat meyumbangkan kadar karbon, untuk itu libatkan bakteri pengurai untuk aktivitas ini. Perlu diingat bahwa CO2 adalah gas sehingga bisa hilang melalui segala tindakan yang menyebabkan terjadi tingkat pencampuran antara air dengan udara, hal ini bisa terjadi akibat guncangan permukaan air, untuk itu penggunaan aerator direkomendasikan untuk tidak digunakan dalam aquascape.

Tidak berarti harus tidak ada gerakan air sama sekali dalam aquascape. Gerakan air tetap dibutuhkan untuk untuk menghantarkan hara, perataan panas, maupun oksigen yang berguna bagi bakteri pengurai, namun gerakan air jangan sampai menyebabkan CO2 mudah terlepas ke udara. Inilah tantangan tersendiri bagi aquascape yang memilih sesedikit mungkin mengintervensi ekosistem aquarium. Kuncinya adalah menjaga keseimbangan ekologisnya, dengan memahami unsur unsur pembentuk ekosistem tersebut. Di sinilah bersemayam seni yang paling alami Mahakarya Sang Pencipta.

Sumber Artikel :

http://aquascapedecor.blogspot.com/2015/05/co2-dan-tanaman-air.html