Mengenal dan Cara Merawat Ikan Parrot. Sobat pencinta ikan hias sudah mengenal ikan parrot? mengutip dari en.wikipedia.org ikan ini pertama di kembangkan di Taiwan sekitar tahun 1986, dinamakan parrot karena bentuk kepala dan mulut yang mirip dengan paruh burung beo, meskipun ada beberapa yang menyebut mirip burung kakatua atau nuri. Bagi sobat pencinta burung mungkin bisa lebih memastikan lagi sebenarnya bentuk kepalanya mirip apa ya? hehehe.
Ikan parrot atau juga biasa di sebut Red Parrot merupakan ikan hybrid atau ikan dengan campur tangan manusia. Ada 2 versi dari terbentuknya ikan red parrot. versi pertama ikan parrot merupakan hasil dari persilangan midas cichlid dengan redhead cichlid, sedangkan versi kedua merupakan persilangan dari ikan severum dengan red devil. Pada awalnya warna ikan parrot ini orange, pada perkembangannya ada beberapa varian warna merah, hijau, biru, ungu. Variasi warna ini dilakukan dengan penyuntikan warna atau ikan di rendam dalam larutan air dengan warna tertentu. Akan tetapi warna ini tidak bisa berahan lama (bertahan sekitar 6-10 bulan). Metode pewarnaan ini juga bisa berakibat di umur ikan yang tidak mampu bertahan lama. Yang lebih ekstrim lagi ada yang dengan sengaja memotong sirip ekor agar ikan terlihat unik, akan tetapi cara ini di anggap tidak manusiawi.
Ikan Parrot atau Red Parrot ini tidak begitu agresif. Berbeda dengan saudaranya louhan, yang individual dan berusaha mempertahankan teritorial dengan menyerang ikan lain. Ikan parrot ini bisa di campur dengan ikan-ikan seperti Angelfish, Silver dollar, synodontis, botia, jenis ikan cichlid, kaviat dan beberapa ikan lainnya.
Pemeliharaan ikan parrot ini cukup mudah. Untuk pakan bisa menggunakan pakan alami maupun buatan. Pakan alami, dapat berupa cacing sutra, cacing darah maupun udang laut. Pakan buatan, ada baiknya di berikan pakan yang berkualitas dengan kandungan spirulina, protein dan vitamin yang tinggi agar pertumbuhan dan warna ikan stabil serta daya tahan ikan yang bagus.
Pertumbuhan ikan parrot bisa mencapai ukuran hingga 24cm dengan usia ikan bisa mencapai 15 tahun. Suhu air antara 26-29 derajat celcius sangat di sarankan, dengan pH air idealnya antara 7.0-8.0. Karena pertumbuhan ikan yang bisa mencapai ukuran 24cm maka di anjurkan ukuran akuarium dengan lebar minimal 40cm dengan panjang minimal 80cm dan tinggi 40cm. Untuk ornamen di dalam akuarium bisa di tambahkan dengan hiasan berongga, karena ikan red perrot ini sangat senang bermain di tempat berongga atau sejenis gua. Akurium dengan ornamen aquascape juga bisa di isi dengan Ikan Red Parrot.
Ikan Red parrot memiliki bentuk mulut yang tidak bisa menutup dengan sempurna jadi ketika makan tidak semua makanan habis maka sangat di sarankan menggunakan mesin pompa air ukuran atau seri 1600 sangat di anjurkan, dengan kecepatan mesin yang tinggi bisa menyedot sisa pakan maupun kotoran dengan maksimal. Bersihkan kapas filter setidaknya seminggu sampai dua minggu sekali agar kondisi pH air tetap terjaga dan ikan tidak mudah sakit. Air dapat di ganti secara berkala setiap sebulan sekali, volume air yang di ganti 50-60% saja jangan di ganti semua karena akan mempengaruhi kondisi ikan.
Merupakan tempat yang paling ideal untuk memelihara parrot.
Filter, Ikan ini tergolong bandel sehingga tidak memerlukan sistem filter yang rumit. Meski begitu parrot tetap memerlukan sistem filterisasi yang tepat. Setidaknya ada tiga sistem filter yang dapat digunakan dalam aquarium, yaitu sistem Hanging, Internal dan External. Media filter yang umum digunakan untuk parrot seperti kapas sintetik, Filter mat, dan karbon aktif.
Hanging Filter adalah filter yang diletakkan diatas aquarium. Prinsip kerja sistem ini yaitu pompa submersible menghisap air kotor yang lalu dialirkan kedalam box yang berisi media filter. Air yang sudah tersaring akan turun secara grafitasi kembali ke aquarium. Di pasaran juga terdapat filter hanging yang pompa dan medianya sudah terpadu alias Built in, kita tinggal menempelkan hanging filter tersebut ke tepi kaca aquarium bagian atas. Namun mesti diingat, Hanging filter terpadu umumnya hanya menampung sedikit media filter sehingga hanya dapat digunakan untuk aquarium berukuran kecil.
Filter internal adalah filter yang langsung disekat dari aquarium utamanya. Bagian yang disekat ini umumnya berukuran seperlima ukuran aquarium utama. Bagian yang disekat ini dapat dibagian samping maupun belakang aquarium utama. Dalam sekatan ini kita tempatkan media filter dan pompanya.
Filter External, dengan sistem ini media dan pompa diletakkan diluar aquarium. Air kotor secara grafitasi akan turun ke tabung media filter dan selanjutnya air yang bersih akan dikembalikan kedalam aquarium menggunakan pompa.
Mana yang paling baik diantara ketiga sistem ini? Masing-masing memiliki keunggulan dan kelamahan. Filter hanging, yang menggunakan box media (tersedia dipasaran umumnya berukuran kecil) yang digantung atau diletakkan diatas aquarium hanya dapat menampung sedikit media filter, sehingga kurang dapat menyaring kotoran ikan dengan baik. Filter External cukup baik dalam hal keindahan karena “benda asing” seperti selang, pipa dan pompa plus medianya relatif tersebunyi. Kelemahan sistem filter external adalah kurang dapat menarik kotoran secara maksimal karena pusat hisap yang hanya pada satu titik. Sehingga terkadang kita masih harus menarik kotoran yang berukuran besar secara manual (Penyifonan). Jika kita memilih filter internal, kita harus pandai-pandai “mengelabuhi” mata kita. Pasalnya ruang filter ini mengambil tempat lumayan besar dari aquarium utama. Selama kita secara rutin membersihkan celah sekat antara aquarium utama dengan ruang filter tampaknya sistem filter internal lebih baik dalam hal menjaga kualitas air. Hal ini karena pusat hisap yang lebih merata baik untuk kotoran dasar maupun kotoran permukaan. Penggantian air cukup dilakukan sepertiga volume air tiap satu bulan sekali, pada saat pergantian air tambahkan pula garam crystal untuk perawatan berkala.
Parrot merupakan ikan yang cukup tahan terhadap serangan penyakit. Masalah kesehatan yang umum pada parrot adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur, bakteri dan patogen lainnya. White spot sering terjadi apabila temperatur terlalu rendah, dan kepadatan populasi yang terlalu tinggi. White spot juga sering terjadi di musim pancaroba. Gejala white spot adalah adanya bulatan atau spot berwarna putih. Pengobatanya cukup dengan menaikkan temperatur minimal 28°C dan pemberian methylene blue.
Luka luar dapat menyebabkan infeksi oleh jamur seperti tail rot, dan fin rot. Sirip dan ekor yang membusuk dapat diobati dengan methylene blue, malachite green, phenoxyethyl alcohol.
Ikan Red Parrot di pasaran ikan hias biasa di jual mulai harga sekitar 50.000 per ekor untuk ukuran ikan sekintur 10-13cm. Tidak ada patokan pasti untuk harga ikan ini tinggal pintar-pintarnya sobat dalam melakukan nego dan tawar menawar harga.
Terimakasih sudah berkunjung ke blog LovedFish.com semoga informasi ini bermafaat bagi sobat sesama pencinta ikan hias.
Jangan Lupa Berbagi Artikel
0 comments:
Posting Komentar