31 Januari 2024

Predator

Jenis Ikan Peliharaan yang Berumur Panjang

Memelihara ikan di rumah selain bisa untuk mempercantik rumah juga bisa sebagai terapi anti stress. Yup hanya dengan melihat ikan hias di akuarium dan mendengar suara air mengalir sudah merupakan healing sendiri untuk hati dan jiwa.

Apalagi jika sobat lovedfish bisa berkreasi dengan mempercantik akuarium dengan berbagai tanaman, batu, kayu atau lainnya. Selain mengisi waktu senggang juga bisa meningkatkan kreatifitas. Selain akuarium yang di desain dengan menarik, sobat lovedfish juga pasti punya pilihan ikan apa saja untuk di rawat.

Ikan hias merupakan hewan peliharaan yang memiliki berbagai macam jenis dan ukuran, mereka bisa menjadi teman kita dalam jangka waktu yang lama atau hanya bisa beberapa bulan menemani kita di akuarium tergantung perawatan dan usia ikan itu sendiri. Untuk merawat ikan sendiri sudah pernah penulis bahas di sini.

Sedangkan dalam artikel kali ini penulis akan membahas beberapa ikan yang mampu bertahan hidup hingga puluhan tahun. Meskipun ikan-ikan berikut mampu bertahan lama akan tetapi perawatan dan habitat mereka harus tetap di jaga dengan baik agar mereka tetap sehat dan menemani kita bertahun-tahun.

Berikut ini adalah beberapa spesies ikan yang hidup paling lama yang juga merupakan hewan peliharaan populer.

1. Ikan Koi.

Ikan Koi merupakan salah satu spesies ikan mas yang legendaris, sudah ribuan tahun orang mengenal mereka. Berasal dari Laut Hitam, Kaspia, dan Aral, mereka telah didomestikasi dan diperkenalkan ke berbagai wilayah di seluruh dunia. Ikan yang tenang dan tidak agresif, pola warna yang indah, perawatn ikan yang sederhana, masa hidup yang lama menjadikan ikan Koi idola bagi penggemarnya.

Ikan Koi berasal dari Tiongkok, mereka dibawa ke Jepang sebagai oleh-oleh dana khirnya berkembang menjadi spesies yang populer. Panjang rata-rata adalah antara 60 sampai 90 cm dan beratnya sekitar 16 kg. Koi jumbo juga telah di biak kan dengan yang terbesar mencapai berat hingga 41 kg lebih.

Di luar Jepang, rata-rata umur ikan koi antara 20 - 25 tahun, tentunya dengan perawatan yang baik untuk dapat bertahan lama. Jika di jepang sendiri rata-rata koi bisa mencapai umur 40 hingga 50 tahun. Bahkan pada bulan Juli 1974, sebuah penelitian terhadap cincin pertumbuhan salah satu sisik koi melaporkan bahwa koi jenis Hanako berusia 226 tahun. ini merupakan koi yang tertua yang pernah di teliti.

2. Ikan Mas.

Masih kerabat dan sejenis dengan posisi pertama yaitu ikan mas. Nama ikan mas ini secara umum mengacu pada beberapa jenis ikan seperti mas biasa/standar (Carassius auratus / Common Goldfish), ikan mas koki teleskop, Calestial Eye, Oranda, Mutiara atau Pearlscale, Ranchu atau Lionchu.

Ikan-ikan ini juga sangat populer di masyarakat dan banyak di pelihara, sudah beredar dan beradaptasi di seluruh dunia, keluarga ikan mas berasal dari Asia Timur. Sudah sejak kekaisaran Tiongkok ikan mas di pelihara. Mitosnya sebagai ikan keberuntungan yang biasanya di buat kan kolam di ruang tengah rumah dengan bagian atas terbuka tanpa atap.

Uniknya ikan mas ketika di pelihara di akuarium kecil ukuran mereka akan tetap kecil, mereka tidak akan pernah tumbuh hingga 15 cm. Sebaiknya mereka di tempat di kolam besar agar bisa mencapai ukuran maksimal hingga 60 cm.

Menjaga akuarium atau tetap bersih, pola makan yang tepat, dan lingkungan yang interaktif dapat membantu menjaga spesies ini tetap hidup hingga 25 tahun. 45 tahun adalah waktu terlama yang pernah tercatat bagi ikan ini untuk hidup.

3. Ikan Discus.

Juaranya ikan ini neh, tampilan ikan bulat pipih perilaku tenang namun mematikan, serta motif dan corak warna yang menarik. Namun di sayangkan ikan Discus merupakan ikan yang sulit di pelihara, akan tetapi jika sobat bisa memeliharanya dengan baik mereka mampu hidup 10 hingga 18 tahun.

Ikan Discus masih masuk dalam keluarga cichlid, tapi gerakan ikan sangat tenang, halus dan lembut seperti ikan angelfish. Seperti kebanyakan ikan dari keluarga cichlid, ikan discus pertama kali di temukan di danau dan sungai di Amerika Selatan.

Bagi sobat yang masih awam tentang cara memelihara ikan discus artikel ini mungkin bisa membantu sobat lovedfsih untuk mengenal lebih jauh lagi tentang ikan discus.

4. Ikan Oscar.

Ikan yang masih masuk dalma keluarga ciclhid yang berasal dari Amerika Selatan tepatnya di temukan di sungai Amazon. Ikan satu ini sudah banyak tersebar di seluruh dunia karena pola warnanya yang indah serta kemampuan bertahan hidup yang baik.

Makanan mereka bisa berupa daging karena di alam liar mereka adalah spesies predator. Vitamin C diperlukan untuk menjaga kesehatan mereka, karena di alam liar mereka memakan buah-buahan yang jatuh ke air.

Ikan Oscar memiliki tubuh kekar dan berbentuk lonjong. Warnanya hitam dengan warna merah atau oranye. Ikan Oscar disukai karena kecerdasannya, namun sobat lovedfsih harus berhati-hati jika memeliharanya bersama ikan lain karena sifatnya yang agresif.

Dengan perawatan yang baik ikan Oscar bisa menemani sobat lovedfish hingga 18 tahun, rata-rata mereka mampu bertahan hidup antara 10-18 tahun.

5. Ikan Buntal (Dichotomyctere Ocellatus)

Ikan buntal air payau ini berasal dari Asia Tenggara, ikan ini sebenarnya cocok untuk pemula. Mereka biasanya di temukan di sungai tepi pantai. Meskipun beberapa orang mencoba merawat mereka dengan air tawar, Tetapi akan lebih baik jika kondisi air sesuai dengan habitat mereka.

Panjangnya sekitar 8 cm ketika sudah dewasa, warnanya kuning kehijauan dengan bintik-bintik coklat menutupi punggungnya. Ikan buntal berburu dan memakan organisme seperti kerang, tiram, dan udang di alam liar. Diet serpihan tidak dianjurkan karena mereka akan hidup lebih lama jika diberi daging beku dan makanan segar lainnya.

Jika sobat lovedfish mampu memberikan perawatan yang baik dan kondisi air payau di jaga stabil, sobat bisa menikmati ikan buntal hingga tumbuh mencapai usia 15 tahun.

6. Ikan Botia Badut (Clown Loach)

Siapa sangka ikan yang biasa menemani aquascape sobat lovedfish ini bisa bertahan hingga lebih dari 15 tahun. Ikan damai ini memiliki tubuh berwarna oranye dengan garis-garis hitam dan sirip berwarna merah.

Habitat alami mereka ada di pulau Sumatera dan Kalimantan di Indonesia. Mereka hidup di air tawar namun bisa juga menghuni perairan payau. Ketika sudah dewasa, panjangnya sekitar 20 sampai 30 cm.

Cacing, udang, dan siput merupakan makanan yang enak, paling baik diberi makan beberapa kali sehari dalam porsi kecil. Ikan Botia Badut aktif pada siang atau malam hari, tidak seperti spesies Botia lainnya yang aktif di malam hari. Menjaga akuarium tetap bersih dan disaring dengan benar akan membantu spesies ini berkembang dan berumur panjang.

Untuk perawatan yang baik sobat bisa baca artikelnya di sini.

7. Ikan Lele (CatFish).

Ikan Lele memiliki lebih dari 3.000 spesies yang di kelompokan dalam 36 keluarga. Di seluruh dunia hampir memiliki masing-masing jenis lele. Beberapa ikan lele yang bertahan hidup dengan baik di akuarium dan memiliki umur panjang di antaranya :

  • Red-Tailed Catfish 15 Tahun.
  • Armoured Catfish 15 Tahun.
  • Rafael Catfish 7 sampai 15 Tahun.
  • Jordans Catfish lebih dari 10 Tahun.
  • Banjo Catfish 12 Tahun.

Kebanyakan ikan lele tidak memiliki sisik dan ada kumis yang bisanya di gunakan untuk mendeteksi makanan di sekitar mereka. Kebanyakan ikan lele adalah pemakan bangkai dan memakan tumbuhan atau daging. Daging segar seperti cacing, udang, dan ikan potong adalah yang terbaik.

8. Ikan Cichlid Mulut Api (Firemouth).

Cichlid Firemouth adalah spesies cichlid air tawar yang cocok untuk pemelihara ikan pemula. Seperti spesies cichlid lainnya, ikan ini memiliki umur yang panjang, mereka mampu hidup hingga 15 tahun. Warna-warna cerah dan rutinitas perawatan yang mudah menjadikan spesies ini populer untuk dipelihara sebagai hewan peliharaan.

Awalnya mereka berasal dari Amerika Tengah, mendiami sungai-sungai di Meksiko, Belize, dan Guatemala. Spesies ini berukuran sekitar 17 cm dan membutuhkan ukuran akuarium sekitar 15 galon. Seperti semua spesies cichlid, mereka bersifat teritorial dan akan menjadi agresif terhadap ikan lain jika tidak diberi ruang yang cukup. Infeksi seperti penyakit ich umum terjadi pada spesies ini tetapi mudah diobati.

9. Ikan Cyphotilapia Frontosa.

Spesies ini endemik di Danau Tanganyika di Afrika Timur dan tersebar luas di separuh bagian utara danau. Ikan penghuni perairan dalam, mereka pada umumnya hidup di kedalaman air yang lebih dari 30 meter di bawah permukaan. Biasanya di pagi hari mereka akan naik ke permukaan untuk mencari makan.

Masih dalam keluarga cichlid, frontosa dapat tumbuh hingga ukuran hingga 30 cm dan memiliki punuk besar yang berada di atas kepala mereka. Ketika dipelihara di akuarium, hanya spesies yang lebih besar yang boleh ditempatkan bersama frontosa karena mereka memiliki sifat agresif.

Tangki harus berukuran minimal 70 galon atau akuarium 100*60*60 dan disaring secara teratur. Warnanya yang cerah dan ukurannya yang besar menjadikannya ikan pertunjukan yang bagus. Jika dipelihara dalam akuarium besar dan dirawat dengan benar, mereka dapat hidup hingga 15 tahun.

10. Midas Cichlid.

Midas Cichlid merupakan ikan besar yang bisa mencapai ukuran 25 sampai 35 cm berasal dari Amerika Tengah, mereka paling banyak di temukan di danau dan perairan besar di Kosta Rika dan Nikaragua.

Di alam liar mereka memiliki warna di antaranya coklat, abu-abu, dan hitam dengan pola garis, namun pola garis menghilang saat berada di akuarium, dan sebagian besar berwarna solid di penangkaran.

Midas Cichlid merupakan ikan favorit pemula karena mereka mudah dalam perawatan dan dengan perawatan yang baik, mereka dapat hidup hingga 12 tahun. Midas Cichlid adalah ikan omnivora yang tidak rakus dalam urusan makanan.

Spesies ini sangat rentan terhadap racun di dalam air sehingga akuarium mereka harus memutar sekitar 20-35% airnya setiap minggu. Midas cichlid sebaiknya dipelihara sendiri karena sifatnya yang agresif, namun bisa juga dipelihara berpasangan. Tangki yang lebih besar adalah yang terbaik untuk spesies ini dengan kapasitas sekitar 200 galon.

11 Oktober 2023

Predator

Mengenal dan Merawat Datnioides Microlepis

Salah satu keberagamaan flora dan fauna yang ada di Indonesia akan membuat sobat lovedfish bangga untuk tinggal di Indonesia. Ribuan jenis fauna ada di negeri ini baik yang hidup di udara darat dan air. Salah satu Fauna yang akan kami bahas dalam artikel kali ini adalah ikan Datnioides Microlepis "Indonesian Tiger Perch". Ikan ini jauh berbeda dengan ikan sidat ya sobat lovedfish.

Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan merupakan salah satu tempat di temukan ikan datniodes ini. Selain di Indonesia ikan Datnoides juga di temukan di Semenanjung Malaya antara Malaysia dan Thailand.

Salah satu ikan yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi terutama untuk pasar ekspor, sayang sekali pemenuhan ekspor ikan ini masih banyak mengandalkan hasil tangkapan liar yang bisa mengganggu ekosistem dan keberadaan ikan itu sendiri.

Klasifikasi

Kerajaan

Animalia

Divisi

Chordata

Kelas

Actinoterygii

Keluarga

Datnioididae

Jenis

Datnioides Microlepis

Deskripsi

Ikan Datniodes Microlepis Juga di kenal dengan nama Indonesian Tigerfish atau ikan harimau Indonesia, Indo Datmoid, Indonesian Tiger Perch, Finescale Tigerfish. Nama yang "tiger" atau "harimau" mengacu pada perpaduan warna ikan yang mirip warna harimau. Perpaduan corak warna kuning hitam tegas dari atas ke bawah.

Sirip punggung ikan memiliki ruas jari-jari berjumlah 12 hingga 18 ruas atau cabang, Sedangkan sirip bagian anus memiliki ruas atau cabang antara 9-11. Tubuh ikan yang lebar dan panjang dengan usia dewasa bisa mencapai panjang hingga 50cm bahkan bisa lebih, berat badan maksimal yang pernah di publikasi-kan mencapai 10kg. Biasanya ikan Datniodes Microlepis yang di jual di pasaran masih usia remaja dengan rentan ukuran 8-10cm.

Dari beberapa artikel yang penulis baca, ikan Datnioides Microlepis yang ada di pasaran bukan hasil penangkaran tetapi di tangkap langsung dari alam liar. Ini memberikan tantangan tersendiri karena ketika ikan dari alam liar di bawa ke akuarium memerlukan adaptasi lebih. Biasanya ikan akan mudah stress dan tidak mau makan.

Di habitatnya Datnioides Microlepis merupakan penghuni sungai yang besar dan dalam di dataran rendah akan tetapi tidak memasuki daerah payau atau mendekati laut. Tempat yang teduh atau hutan dengan genangan air pada saat musim hujan juga menjadi habitat mereka.

Ukuran Akuarium, Pompa Air dan Pencahayaan

Ikan Datnioides Microlepis dewasa yang bisa mencapai ukuran hingga 50cm dengan lebar sekitar 20cm tentunya memerlukan akuarium ukuran besar, setidaknya akuarium ukuran 200*70*70 perlu sobat lovedfish siapkan untuk memelihara mereka.

Limbah atau kotoran yang di hasilkan ikan Datnioides Microlepis cukup banyak, sehingga sobat memerlukan pompa air yang cukup besar agar kotoran di akuarium bisa cepat terbuang ke dalam filter akuarium. Media filter ekternal lebih di sarankan di bandingkan media filter internal. Untuk akuarium ukuran di atas bisa menggunakan pompa air dengan arus minimal 2000 liter per jam.

Lampu akuarium biasanya di gunakan untuk mempercantik tampilan akuarium, namun untuk merawat Datnioides Microlepis tidak di perlukan cahaya terang karena mereka suka dengan suasana gelap dan akan lebih nyaman dengan suasana itu.

Dekorasi Akuarium

Tanaman air bukan hal utama untuk merawat Datnioides Microlepis akan tetapi beberapa tanaman seperti sirih gading yang tidak memerlukan media pasir bisa di tambahkan. Beberapa kayu apung atau penutup bagian atas bisa juga tambahkan. Desain aksesoris akuarium sehingga keadaan tampak alami dan gelap. Batu-batu yang agak besar untuk tebing akan mempercantik akuarium.

Kondisi Air

Air dengan rentang suhu antara 20 – 28 °C akan membuat mereka nyaman di akurium, gunakan pemanas air tambahan untuk menjaga suhu stabil ketika musim dingin atau musim hujan. Sebaiknya heater di tempatkan di bagian filter external jangan langsung di dalam akuarium.

pH air di kisaran 5,5 – 7,5 dan Kekerasan 36 – 268 ppm. Untuk merawat Datnioides Microlepis tidak di perlukan penambahan garam ikan yang biasanya di gunakan penghobi untuk memelihara ikan koi dan ikan-ikan lain. Cukup jaga parameter air tetap stabil akan membuat mereka nyaman di akuarium.

Penyakit Ikan

Ikan predator kebanggaan Indonesia yang satu ini merupakan ikan yang memiliki daya tahan tubuh cukup bagus, hanya saja karena mereka yang di jual bukan hasil budidaya biasanya masalah utama ikan mudah stress ketika di pindah dari akuarium satu ke akuarium lainnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut sobat lovedfish bisa mencoba daun ketapang kering yang di rendam kedalam akuarium serta obat anti stress atau obat karantina. Jangan lupa desain akuarium semirip mungkin dengan habitat asal ikan Datnioides Microlepis, karena dengan mereka tinggal di tempat yang mirip dengan habitat mereka akan membuat mereka sedikit lebih nyaman.

Selain stress penyakit ikan standar karena bakteri atau jamur tidak terlalu sering menyerang Datnioides Microlepis asalkan kondisi akuarium bersih dan bebas dari kotoran seperti sudah di jelaskan sebelumnya.

Makanan Ikan

Predator air tawar ini hanya akan memakan daging. Dengan mulutnya yang menonjol serta agak lebar, mereka dapat dengan mudah menggali lumpur untuk mencari cacing di alam liar, mereka juga biasa makan udang bahkan ikan kecil atau serangga air. Begitu pula jika sobat merawat mereka di akuarium perlu makanan yang sama. Makanan berupa udang, maggot atau cacing yang di keringkan tidak di rekomendasikan untuk mereka meskipun kadang-kadang mereka akan memakannya jika kondisi lapar.

Meskipun ikan Datnioides makan daging tidak di sarankan juga makan daging mamalia atau unggas seperti jantung sapi atau ayam karena beberapa lipid yang terkandung di dalamnya tidak dapat dimetabolisme dengan baik oleh ikan dan dapat menyebabkan timbunan lemak berlebih dan bahkan degenerasi organ.

Di alam liar mereka mentolelir makan ikan kecil namun ketika sobat merawat Datnioides di akuarium sebaiknya jangan berikan ikan kecil atau ikan pakan yang mungkin membawa parasit atau penyakit, dan ikan-ikan pakan tersebut cenderung tidak memiliki gizi yang cukup untuk Datnioides. Cukup dengan memberikan Datnioides cacing, udang hidup atau udang basah, kerang. Berikan pakan sehari sekali atau kalau sudah cukup dewasa Datnioides menerima makan dua hari sekali.

Perilaku Sosial

Karakter ikan Datnioides mirip dengan ikan oscar yang ketika masih muda mereka aman untuk di pelihara secara berkelompok, namun ketika sudah menginjak usia dewasa mereka cenderung agresif bahkan dengan sesama Datnioides. Lebih baik Datnioides dewasa di pelihara sendiri atau jika ingin di campur sesama Datnioides setidaknya dalam satu akuarium ada 5 individu atau lebih.

Mereka dapat dipelihara bersama ikan berukuran sama jika tersedia ruang yang cukup, namun mungkin terintimidasi oleh spesies teritorial atau spesies pesaing yang lebih agresif. Kehidupan Datnioides lebih sering di habiskan di akuarium bagian tengah dan atas, mungkin ikan seperti RTC bisa di jadikan teman akuarium yang karakternya agresif namun lebih suka tinggal di dasar akuarium.

Referensi Artikel :

https://en.wikipedia.org/wiki/Datnioides
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Datnioides_microlepis
https://www.seriouslyfish.com/species/datnioides-microlepis/
https://www.fishbase.se/summary/14506

23 Februari 2023

Predator

Mengenal dan Merawat Ikan Palmas Senegalus

Ikan Palmas Senegalus atau Polipterus Ornatapinnis di percaya merupakan salah satu ikan purba yang masih hidup hingga sekarang. Sering di katakan ikan naga karena bentuk tubuhnya yang mirip naga. Ada juga yang menyebut mereka belut dinosaurus, ini sebutan yang salah karena Palmas bukan belut atau dinosaurus.

Ikan asal Afrika ini masuk dalam klasifikasi atau keluarga Polypteridae. Mereka ditemukan di danau , tepi sungai dan dataran banjir di Afrika tropis dan sungai Nil. Terdapat di setidaknya dua puluh enam negara Afrika yang meliputi Senegal, Mesir, Republik Demokratik Kongo, Kamerun dan lain-lain. Mereka juga bisa di temukan di rawa dan laguna air tawar dengan arus lambat.

Deskripsi

Palmas Senegalus memiliki bentuk bulat panjang (Silinder). Mata ada di setiap sisi kepala, dan biasanya berwarna kuning pucat dengan pupil hitam. Sirip punggung bergerigi membentang di sepanjang sebagian besar tubuh hingga bertemu dengan sirip ekor. Sirip dada menempel tepat di belakang dan di bawah bukaan insang. Ikan Palmas Senegalus biasanya berwarna abu-abu atau krem namun ada juga yang memiliki corak putih, merah muda atau biru.

Panjang Palmas Senegalus bisa mencapai 70cm jika di alam liar, sedangkan di penangkaran mereka hanya mampu tumbuh hingga panjang maksimal 50cm, namun rata-rata mereka tumbuh sekitar 35-40cm. Mereka di dalam penangkaran bisa bertahan hidup hingga 34 tahun bahkan lebih. Palmas Senegalus jantan umumnya memiliki tubuh lebih kecil daripada betina dan memiliki sirip dubur yang lebih tebal.

Palmas Senegalus memiliki sepasang paru-paru primitif yang memungkinkannya mengambil udara dari permukaan air secara berkala. saat sobat lovedfish merawat mereka di akuarium, soabt dapat melihat kadang-kadang mereka berenang ke permukaan untuk mengambil udara. Juvenile P senegalus memiliki insang luar yang menghilang seiring bertambahnya usia.

Merawat Ikan

Palmas Senegalus merupakan ikan perenang bawah yang kadang sesekali naik ke atas untuk mengambil oksigen dari luar. Karena mereka perenang dan aktif di dasar akuarium substrat lunak sangat di rekomendasikan agar kulit mereka tidak rusak akibat gesekan. Pada dasarnya Palmas Senegalus memiliki kulit yang keras, namun untuk menghindari luka tetap di sarankan aksesoris akuarium terutama bagian dasar memiliki tekstur lunak.

Pasir malang yang paling halus bisa di jadikan sebagai substrat dengan tambahan bebatuan halus yang di susun sehingga membentuk tempat persembunyian untuk ikan sangat ideal untuk mereka. Tanaman bukan faktor penting dalam memelihara mereka, tapi bisa di tambahkan untuk memperindah akuarium.

Bagian atas akuarium sebaiknya di berikan penutup, karena mereka sewaktu-waktu bisa loncat dan keluar dari akuarium. Pencahayaan juga bukan merupakan faktor penting dalam memelihara mereka, pancaran lampu sebaiknya tidak dinyalakan selama 24 jam sehari. Cukup 4-6 jam atau sekitar sore hingga malam sebelum tidur. 

Kondisi Air

Palmas Senegalus dapat hidup bahkan di lumpur basah, setidaknya tubuh mereka tetap lembab tidak kering mereka masih mampu bertahan hidup dan sirip di belakang ingsang bisa di gunakan sebagai "kaki" untuk berjalan. Saat merawat di dalam akuarium tetap harus di jaga kondisi air agar tetap jernih selain indah di pandang juga menjaga ikan tetap sehat.

Jaga suhu air agar stabil di kisaran 24 hingga 28°C dengan pH air 6,2 – 7,8 dan tingkat kekerasan di antara 5-20 dH.

Makanan Ikan

Palmas Senegalus termasuk ikan predator yang memakan vertebrata kecil, serangga, dan krustasea. Mereka juga menerima makanan daging seperti udang dan ikan yang memiliki ukuran kecil dan masuk ke mulut mereka, kadang-kadang bangkai ikan mati juga di lahap.

Di alam liar, Mereka menggunakan pengisapan untuk menelan mangsa dari dasar danau dan sungai air tawar. Ketika merawat mereka di akuarium, sobat bisa memberikan mereka pakan hidup atau beku seperti bloodworm dan udang. Palmas Senegalus terkadang menerima pelet untuk ikan Cichlid yang berkualitas baik.

Palmas Senegalus dikatakan memakan apa pun yang dapat ditelannya, oleh karena itu jika sobat lovedfish ingin merawat mereka dengan ikan lain, disarankan agar teman seakuariumnya setidaknya memiliki ukuran setengah dari ukuran Palmas Senegalus. Mereka adalah predator penyergap oportunistik, bergerak perlahan dan hati-hati, dan terkadang bersembunyi untuk menangkap mangsanya.

Ukuran Akuarium

Saat memelihara Palmas Senegalus ukuran anak-anak akuarium kecil dengan lebar 30-35cm panjang 50-60cm dan tinggi 40cm sudah cukup akan tetapi seiring pertumbuhan ikan di butuhkan akuarium yang lebih besar lagi.

Jika ingin memelihara mereka hingga usia dewasa di sarankan  ukuran akuarium 150x60x60cm atau sekitar 540 liter. Dalam satu komunitas bisa di isi hingga 10 hingga 20 ikan dengan sirkulasi dan kadar oksigen ter-larut yang cukup untuk ikan.

Perilaku Sosial

Ikan predator dan pemangsa ikan kecil akan tetapi rentan terhadap predator lainnya mungkin itu bisa di sematkan untuk ikan Palmas Senegalus.

Yap Palmas Senegalus meskipun termasuk ikan predator akan tetapi jangan sampai di jadikan satu dengan ikan predator seperti Oscar, Arwana, Snakehead, louhan, red parrot karena mereka jauh lebih agresif di bandingkan dengan ikan Palmas Senegalus.

Selain Ikan sejenis Polypterus, ikan yang cocok di jadikan teman akuarium diantaranya Synodontis, Sumatra, African butterfly, Blackghost, Datnioides. Ikan berukuran kecil, udang hias jangan di jadikan satu dengan mereka, karena hanya akan menjadi mangsa Palmas Senegalus.

Referensi Artikel :

https://en.wikipedia.org/wiki/Polypterus_senegalus
https://www.seriouslyfish.com/species/polypterus-senegalus-senegalus/
https://www.fishbase.se/summary/5024

2 Februari 2023

Predator

Mengenal dan Merawat Gasteropelecus Sternicla (Kapak Air Tawar)

Sumber Gambar
Deskripsi

Ikan unik yang memiliki bentuk tubuh sesuai dengan namanya. Yap pemberian nama kapak air tawar karena bentuk tubuhnya yang menyerupai kapak. Bentuk segitiga ikan yang besar dan agak bulat di bagian perut, bagian sirip atas lurus kebelakang dengan sirip ekor yang kecil memberikan kesan jika ikan ini mirip dengan kepala kapak.

Di kenal juga dengan Common Hatchetfish atau Silver Hatchetfish, nama Gasteropelecus Sternicla berasal dari bahasa Yunani Gasteropelecus : gaster (perut) dan pelecus (kapak), sedangkan kata sternicla : (payudara), mengacu pada toraks yang sangat panjang.

Memiliki ukuran tubuh yang kecil sekitar 35-40mm saja, meskipun dalam sebuah catatan yang di keluarkan wikipedia mereka bisa tumbuh sampai 6,5cm. Gasteropelecus Sternicla merupakan ikan yang di habitat asalnya menempati perairan anak sungai dan rawa dengan arus lambat. Mereka banyak di temukan di perairan dengan vegetasi di permukaan yang banyak.

Masa hidup Gasteropelecus Sternicla berkisar 2-5 tahun seperti halnya ikan-ikan yang memiliki tubuh kecil lainnya.

Merawat Ikan

Saat sobat lovedfish akan merawat mereka di akuarium pastikan permukaan akuarium di tutup rapat namun tetap sediakan ruang terbuka untuk sirkulasi udara. Sobat dapat menutupnya dengan jaring atau apapun yang berlubang kecil sehingga sirkulasi udara tetap lancar.

Atur permukaan air dengan tanaman terapung sehingga memberikan kesan alami sesuai habitat asal Gasteropelecus Sternicla, di mana mereka dapat dengan mudah di temukan. Tanaman di permukaan akuarium dapat membantu mereka supaya tidak terlalu gelisah.

Sobat lovedfish dapat mengesampingkan dekorasi bagian bawah atau tengah akuarium. Jika ingin melengkapi dekorasi, kayu tenggelam dan beberapa tanaman seperti rumput atau pasir dapat di gunakan sebagai substrat.

Penggunaan lampu tidak menjadi keharusan dalam merawat Gasteropelecus Sternicla, akan tetapi tanaman yang ada di akuarium membutuhkan pencahayaan yang baik untuk proses fotosintesis. Nyalakan lampu secukupnya untuk penggunaan fotosintesis tanaman sekitar 4-6 jam sehari.

Kondisi Air

Rentang suhu untuk Gasteropelecus Sternicla bertahan hidup cukup tinggi di antara 20 – 28 °C dengan pH normal antara 5,0 – 7,5 dan tingkat kekerasan (sadah) air di 18 – 215 ppm. Hal rutin yang perlu di lakukan untuk menjaga kondisi air seperti penggantian sebagian air dalam akuarium (10-20% ganti air per minggu) dan selalu bersihkan media filter secara berkala 2 minggu sampai 4 minggu sekali.

Arus air tidak perlu terlalu besar cukup gunakan powerhead ukuran kecil karena Gasteropelecus Sternicla senang mendiami air tenang atau arus lambat. Jika di perlukan untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air sobat lovedfish bisa menggunakan tambahan aerator atau pompa udara.

Makanan Ikan

Pakan alami mereka adalah serangga, bahkan ikan akan loncat ke atas untuk menangkap serangga di permukaan. Untuk pakan dalam air Krustasea atau Udang-udangan dan cacing akan mereka makan.

Ketika sobat lovedfish merawat mereka dalam akuarium, sediakan makanan beku (cacing darah dan Daphnia) sebagai makanan mereka jika sobat lovedfish susah mencari pakan alami yang masih hidup. Untuk makanan kering seperti udang kering, maggot kering maupun cacing kering mereka enggan memakannya akan tetapi sobat lovedfish dapat melatih mereka agar menjadi terbiasa makan makanan kering.

Pelet dari tepung biasanya mereka tidak akan memakannya sama seperti pakan kering, jika sobat ingin memberi pakan berupa pelet sobat dapat mencobanya sedikit demi sedikit. Awasi selalu saat pemberian pakan pelet, jika ikan tidak mau memakan pelet ada baiknya langsung ambil dan buang sisa pelet yang ada di akuarium, karena pelet yang terlarut dalam air akan membuat kondisi dan kualitas air tidak baik.

Ukuran dan Pengaturan Akuarium

Akuarium minimalis ukuran 40x25x30 cukup untuk merawat 10-15 ekor Gasteropelecus Sternicla. Ukuran ikan yang kecil menjadikan mereka bisa di rawat di akuarium kecil pula. Namun jika sobat ingin merawat mereka dengan baik setidaknya sediakan akuarium 80x40x40 atau lebih. Dengan besaran akuarium ini sobat bisa mencampur Gasteropelecus Sternicla dengan ikan lainnya.

Berikan banyak ruang terbuka karena Gasteropelecus Sternicla suka berenang naik turun di dalam akuarium. aksesoris yang di perlukan hanya tanaman yang menutup bagian atas saja. Pilih aksesori yang tidak memiliki ujung tajam karena dapat melukai ikan-ikan yang berenang.

Perilaku Sosial

Gasteropelecus Sternicla adalah ikan komunitas yang damai bahkan cenderung pemalu apalagi jika di pelihara dalam jumlah sedikit. Setidaknya dalam satu akuarium ada minimal 6 ekor ikan Gasteropelecus Sternicla. Semakin banyak akan semakin baik untuk kelangsungan hidup mereka.

Beberapa ikan lain yang memiliki ukuran tubuh mirip dapat di jadikan satu dengan mereka. Pastikan ikan yang di pilih bukan ikan yang agresif. Jenis ikan tetra yang memiliki karakter damai bisa menjadi salah satu pilihan untuk di jadikan satu dengan mereka. Cichlid kerdil atau jenis lele kerdil seperti corydoras juga bisa di jadikan satu dengan mereka.

Udang cherry dewasa masih bisa di terima karena ukuran mereka sudah tidak masuk ke mulut Gasteropelecus Sternicla, udang anakan perlu perhatian khusus bisa-bisa udang anakan akan menjadi santapan yang lezat untuk mereka.

Referensi Artikel :

https://en.wikipedia.org/wiki/Common_hatchetfish
https://www.seriouslyfish.com/species/gasteropelecus-sternicla/
https://www.fishbase.se/summary/10725

20 Januari 2022

Predator

Jenis Ikan Channa Yang paling Populer Di Indonesia

Primadona baru di tahun 2021 setelah tahun 2020 penggemar ikan hias di Indonesia di manjakan dengan boomingnya ikan koi, cupang, dan oscar. Dan ikan Channa kelihatannya masih akan berlanjut di tahun 2022.

Ikan Channa atau masyarakat jawa khususnya lebih mengenal ikan ini dengan nama ikan gabus sejatinya dari dulu di gunakan untuk obat luka atau habis operasi yang konon katanya khasiat ikan gabus ini bisa menyembuhkan luka dengan cepat atau luka cepat kering.

Ada banyak jenis channa yang saat ini beredar baik ikan asli Indonesia maupun ikan dari negara tetangga. Keindahan corak warna serta bintik-bintik ikan menjadi daya tarik tersendiri. Ikan ini cenderung agresif jika sudah dewasa, bahkan para penghobi suka melatih mereka agar agresif. Dalam setiap kontes salah satu penilaian adalah tingkat agresifitas ikan tersebut.

Berikut beberapa ikan channa yang populer di Indonesia apakah sobat lovedfish sudah memiliki koleksinya?

Channa Limbata.

Ada yang menyebut mereka dengan sebutan gacua. Ikan asli jawa yang yang juga di temukan di sumatra dan kalimantan ini pamornya mulai menanjak ini mampu tumbuh hingga 20cm. memiliki perpaduan warna sirip biru dengan ujung sirip kuning cukup indah untuk di pandang.

Gambar channa di atas merupakan kiriman dari teman yang konon katanya laku seharga Rp. 1.750.000. Sebelum laku terjual ikan yang dia pelihara sudah memenangkan 3 kontes. Bagaimana menurut sobat lovedfish berminat hunting channa dari alam liarnya?

Channa Limbata biasa berada di hulu sungai atau daerah pegunungan tidak seperti channa lainnya mudah didapat di hilir sungai atau danau. Tantangan terbesar ketika didapat dari alam liar kemudian di rawat di akuarium akan ada perubahan suhu dari suhu dingin di habitat asal menjadi agak hangat di dalam akuarium. Penyakit yang biasa menyerang akibat perubahan suhu yang signifikan biasanya white spot atau velvet maka perlu persiapan obat anti jamur untuk mencegah agar ikan tidak terserang penyakit.

Channa Marulioides.

Ada yang menyebutnya Channa Maru atau YS kependekan dari Yellow Sentarum. Ikan ini juga asli Indonesia yang habitat asal berada di kalimantan mengacu dari inisial yang di sematkan sentarum merupakan danau di Kalimantan tempat di temukan-nya mereka sedangkan yellow merupakan warna corak dari ikan ini. Selain warna tubuh kuning jenis Channa Maru ada yang memiliki nama Red Sampit yang mengacu warna merah di tubuhnya dan Sampit sebagai lokasi di temukan ikan ini.

Daya tarik dari Channa maru Selain corak warna kuning di tubuhnya juga dari matanya yang merah menyala, akan tetapi biasanya ada treatment khusus agar warna merahnya keluar. Sama seperti channa limbata, jenis YS ini juga bisa laku hingga jutaan per ekornya. Saat artikel ini saya buat ikan jenis ini saya jual antara harga 30.000 hingga 40.000 untuk ukuran 7-8cm. 

Channa Pleurophthalma.

Ada yang menyebut mereka toman bunga atau selendang mayang. Sebaran ikan asli Indonesia ini berada di Kalimantan dan Sumatra. Channa Pleuro mampu tumbuh hingga 35 sentimeter. Keindahan ikan ini ada pada warna biru di tubuhnya dengan lingkaran motif bunga di samping seperti bunga matahari.

Jika sobat lovedfish berminat memelihara pluero perlu di perhatikan penutup atas akuarium sebisa mungkin di tutup rapat karena mereka pelompat ulung, jika ada celah kecil di bagian atas bisa jadi channa yang sobat pelihara lompat keluar dan mati.

Channa Argus.

Berbeda dengan yang sudah di sebutkan di atas kali ini ikan snakehead jenis argus tidak berasal dari Indonesia. Mereka di temukan di Cina, Rusia dan Korea (selatan dan Utara). Di kenal juga dengan sebutan Northern Snakehead, Ikan channa Argus tidak seperti kebanyakan ikan channa asli Indonesia, mereka dapat tumbuh hingga 1,5 meter.

Jika daya tarik Channa asli Indonesia dari warna yang beragam berbeda dengan Argus, Channa ini di nilai keindahannya dari pola yang ada di sepanjang tubuhnya. Memiliki warna dasar putih dengan tutul-tutul dengan pola unik. Setiap ikan memiliki pola yang berbeda-beda.  

Channa Stewartii.

Yang satu ini juga bukan dari Indonesia, habitat asal mereka di Nepal, Bangladesh dan India. Dari bentuk tubuh dan pola channa stewartii mirip dengan Channa Barca yang terkenal dengan harganya yang mahal. berbeda dengan Barca, harga Stewartii masih terjangkau, makanya ada yang menyebut jika Stewartii merupakan Channa Barca KW.

Ukuran maksimal Stewartii relatif kecil, di kutip dari www.aquaticcommunity.com panjang maksimal mereka hanya 25cm, Warna tubuh dan siripnya biru berbintik-bintik dengan garis kuning tipis pada siripnya. Meskipun Channa Stewartii di anggap Barca KW namun masalah harga juga lumayan, ikan remaja biasanya dihargai hingga satu juta lebih per ekor.

Channa Andrao.

Ikan asal India ini merupakan Channa terkecil. Panjang maksimal mereka tidak sampai 15cm. Karakter channa Andrao paling damai di antara channa lainnya Jadi jika ingin merawat mereka dan ingin di campur dengan ikan lain masih aman asalkan ikan yang lainnya tidak terlalu kecil dan bukan ikan agresif. Tapi jika ingin merawat hanya ikan channa andrao dalam satu akuarium ada baiknya memeliharanya sendiri atau lebih dari 4 ekor karena jika kurang dari itu biasanya mereka akan bertarung.

Channa Asiatica.

Kali ini kita pergi ke China untuk mengenal jenis ikan Channa Asiatica. Sebenarnya selain China, sebaran mereka juga sampai ke vietnam. Memiliki panjang tubuh maksimal hingga 35 sentimeter, Mereka suka tinggal di kolam, danau atau di sungai dengan aliran lambat. Akar pohon atau rumput air biasanya menjadi tempat mereka sembunyi.

Sama seperti kebanyakan ikan snakehead, Channa Asiatica juga mampu bertahan di daerah yang minim oksigen karena kemampuannya menghirup udara dari atas air. Ini juga harus menjadi catatan para penghobi ikan Channa untuk senantiasa memberikan tutup di bagian atas agar ikan tidak meloncat keluar.

Channa Bleheri.

Ikan asal India sering juga di sebut dengan Rainbow Snakehead karena coraknya yang warna warni. Mereka juga cukup populer di Indonesia di samping perawatan-nya yang mudah juga ukurannya yang tidak terlalu besar. Channa Bleheri dewasa biasanya hanya mampu tumbuh maksimal 17 sentimeter.

Channa Bleheri ini menyebar di wilayah Assam yang memiliki 4 musim sehingga rentang suhu untuk mereka bertahan hidup cukup tinggi yaitu antara 14 – 28°C. Jika sobat lovedfish ingin membiakkan Channa maka mereka pilihan yang mudah karena tidak memerlukan ruangan yang besar dan proses pemijahan yang tidak rumit. Untuk artikel pemijahan Bleheri nanti penulis update infonya. 

Channa Auranti.

Selain Channa Bleheri dari India, Auranti juga berasal dari tempat yang sama. Salah satu ikan Channa yang populer di Indonesia ini juga mendiami wilayah Assam di India, tidak seperti Bleheri yang mungil, Auranti bisa mencapai ukuran maksimal hingga 40 sentimeter.

Memiliki nama lain Golden Cobra Snakehead namun perilaku tidak se-agresif Channa lainnya, dengan perilaku yang lebih "kalem", mereka lebih bersahabat untuk di campur dengan ikan lainnya meskipun tidak semua ikan bisa di campur.

Channa Bankanensis.

Kembali lagi ke Indonesia, ikan dari Sumatra yang juga di temukan di Malaysia. Nama Bankanensis merujuk pada nama pulau tempat pertama kali ikan jenis Snakehead ini di temukan yaitu pulau bangka. Salah satu ikan Snakehead yang memiliki panjang minimal menjadi salah satu daya tarik Bankanensis, mereka tumbuh maksimal hanya 14 sentimeter. namun yang membuat mereka populer motif batik di tubuhnya yang mirip warna harimau.

Ketika merawat mereka di perlukan setting akuarium yang terdapat tempat untuk sembunyi dan ruang terbuka yang luas, dalam keadaan banyak cahaya mereka cenderung sembunyi dan akan aktif bergerak ketika akuarium dalam kondisi minim cahaya.

Dari jenis channa yang populer di Indonesia saat ini yang sudah menjadi koleksi sobat lovedfish yang mana nih? atau koleksi sobat tidak ada dalam list di atas bisa sharing lewat kolom komentar ya jika sobat memiliki channa yang belum ada dalam list. Terimakasih sudah berkunjung ke blog lovedfish.com. 

15 Januari 2022

Predator

Mengenal dan Merawat Redtail Cat Fish (RTC)

Bagi sobat yang belum mengenal ikan dari keluarga catfish mungkin lebih mudah jika menyebutnya ikan dari keluarga lele. Yap Redtail Catfish atau lele ekor merah. Mereka memiliki nama ilmiah Phractocephalus Hemioliopterus, dan mereka merupakan spesies satu-satunya yang tersisa dari genus Phractocephalus.

Redtail Catfish atau biasa di sebut RTC merupakan ikan air tawar yang biasanya menghuni sungai Amazon atau danau di negara-negara Amerika Selatan paling utara. Negara-negara di temukan-nya Redtail Catfish di antaranya Kolombia, Brasil, Peru, Venezuela, Ekuador, Guyana, dan Bolivia.

Di negara asal, mereka sama seperti ikan lele yang ada di Indonesia di gunakan sebagai lauk. RTC masuk ke Indonesia sebagai ikan hias di perkirakan sudah ada sejak akhir tahun 1980 sampai awal 1990. Untuk penyebaran ikan hias di asia tenggara biasanya berawal dari Singapura atau Thailand. Untuk saat ini RTC sudah di budidaya oleh petani lokal tidak lagi impor dari negara tetangga.

Deskripsi

Bentuk tubuh Redtail Catfish mirip dengan lele lokal hanya saja RTC memiliki bentuk tubuh agak lebar dengan mulut yang cukup lebar dan memiliki warna perut bagian bawah putih dan warna punggung coklat gelap dengan bintik-bintik hitam. Mereka di beri nama Redtail karena sirip belakang memiliki warna kemerahan. Seperti ikan lele lainnya sebagai ciri khas ikan dari keluarga lele, Redtail Catfish juga memiliki kumis di bawah dan di atas mulutnya.

Di habitat asalnya mereka rata-rata tumbuh panjang hingga lebih dari 1 meter dengan berat tubuh ikan hingga 80 kg. Untuk usia sendiri banyak artikel yang membahas tentang RTC bahwa mereka mampu bertahan hingga 20 tahun, namun tidak ada data valid sampai umur berapa mereka bertahan hidup. Sedangkan jika di rawat di penangkaran mereka dapat bertahan hidup hingga 15 tahun. Redtail Catfish terbesar yang tercatat ditemukan di Sungai Amazon pada tahun 2010, dengan panjang 63 inci (160 cm) dan berat 123 pon atau lebih dari 55kg.

Kesulitan Merawat Ikan

Mereka ikan yang memiliki daya tahan tubuh cukup bagus dan kuat, namun tetap harus butuh perhatian dari pemilik ketika akan merawat mereka di akuarium atau kolam. Redtail Catfish membutuhkan filterasi atau penyaringan yang bagus untuk menjaga kondisi air tetap stabil karena mereka sensitif terhadap alkali, nitrit, dan nitrat.

Perlu pengalaman tentang merawat ikan hias sebelumnya dan tentunya di butuhkan modal yang besar karena mereka merupakan ikan yang mampu tumbuh hingga lebih dari 1 meter dan makanan mereka yang lebih suka daging.

Makanan

Ikan yang rakus dan selalu lapar mungkin sebutan yang pantas untuk Redtail Catfish karena ketika melihat makanan yang cukup untuk masuk ke dalam mulutnya tidak segan agan di makannya. Bahkan ikan di dalam akuarium yang memiliki ukuran tubuh yang lebih besar asalkan ekor atau mulut korban masih bisa masuk mulut RTC maka akan di santap oleh mereka.

Meskipun RTC merupakan ikan omnivora namun mereka lebih suka makan daging, jika ingin memberikan pelet ikan berikan mereka pelet ikan yang tenggelam karena RTC lebih suka hidup di dasar akuarium atau kolam. Selain ikan yang memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil sebagai santapan atau pelet tenggelam, mereka juga doyan makan cacing maupun udang.

Ketika usia anak hingga remaja Redtail Catfish memerlukan makan sehari 2 kali hingga mereka tumbuh dewasa. Dengan pemberian pakan yang baik dalam seminggu mereka mampu tumbuh hingga 2.5 cm. Pemberian pakan dapat di kurangi hingga seminggu sekali ketika mereka sudah mencapai usia dewasa.

Perawatan Akuarium

Seperti telah di sebutkan sebelumnya jika Redtail Catfish mampu tumbuh panjang dan besar maka sebelum merawat mereka di perlukan persiapan yang matang terutama untuk tempat mereka. Akuarium atau kolam untuk memelihara mereka di wajibkan memiliki ukuran yang besar.

Jika ingin merawat mereka tahap awal setidaknya di butuhkan akuarium ukuran 100*50*50 dan sangat di rekomendasi-kan untuk memiliki akuarium atau kolam dengan ukuran setidaknya 200*150*100 agar mereka dapat bergerak bebas karena sifatnya yang aktif bergerak untuk mencari makan.

Dengan akuarium yang begitu besar di perlukan juga filterasi yang memadai supaya kondisi air tetap terjaga dengan baik. Beberapa media filter yang di butuhkan dapat di baca di sini. Redtail Catfish biasanya hidup di lingkungan tropis, jadi kondisi akuarium atau kolam mereka harus sesuai. Suhu air antara 20 dan 26oC, dengan range pH air untuk merawat mereka di antara 6,0 dan 7,5.

Pengaturan Akuarium

Enaknya memelihara Redtail Catfish karena tidak memerlukan banyak ornamen atau hiasan yang di butuhkan. Bahkan sangat di sarankan akuarium atau kolam polos tanpa tambahan apapun. hal ini karena selera makan mereka yang besar. Bahkan batu kerikil yang ada di akuarium juga bisa di makan mereka. Di alam liarnya mereka juga memakan biji-bijian jadi ketika melihat batu kecil atau kerikil mungkin mereka akan berfikir bahwa itu biji-bijian. Ornamen tanaman hidup juga tidak di sarankan kecuali memang di berikan untuk di makan RTC.

Pencahayaan bukan faktor utama jika ingin memelihara Redtail Catfish, jadi menggunakan lampu standar untuk pencahayaan akuarium sudah cukup. Untuk warna lampu di sarankan warna putih yang netral dan kondisi akuarium di atur tema gelap.

Perilaku Sosial

Redtail Catfish merupakan ikan omnivora dan pada dasarnya mereka tidak begitu agresif hanya selera makan mereka yang cukup besar. Perlu di pertimbangkan faktor ukuran ikan jika ingin mencampur mereka dengan ikan lainnya.

Pertumbuhan mereka yang cukup cepat saat remaja menjadi pertimbangan juga jika ingin memelihara mereka dengan ikan lainnya. Jika ikan yang di jadikan teman tangki RTC tidak bisa mengimbangi ukuran RTC sudah pasti ikan-ikan lainnya akan menjadi santapan bagi RTC.

Meskipun mereka aktif namun ketika mereka lebih suka tinggal di dasar akuarium. Jadi ikan-ikan yang bisa tumbuh besar dan menghuni bagian atas atau tengah akuarium bisa menjadi pertimbangan untuk teman RTC. Beberapa ikan yang juga mampu tumbuh dengan cepat seperti Arwana silver bisa menjadi pilihan teman tangki RTC. Ikan jenis lele lainnya seperti sun catfish atau leopard juga bisa menjadi alternatif taman RTC.

Ikan-ikan predator lainnya yang bisa di jadikan teman RTC seperti peacock bass atau ikan yang memiliki tubuh lebar seperti gurame albino, ikan pacu atau bawal. Setelah memberikan teman untuk mereka perlu di lakukan pengamatan lebih lanjut ketika ukuran ikan yang di jadikan teman RTC di rasa masih kurang besar ada baiknya segera di pindah agar tidak menjadi santapan mereka. Memelihara mereka sendiri tanpa teman adalah pilihan terbaik.

Referensi Artikel :

https://en.wikipedia.org/wiki/Redtail_catfish
https://www.fishkeepingworld.com/redtail-catfish/
https://www.aquariumsource.com/redtail-catfish/

8 Juli 2021

Predator

Ikan Yang Tidak Mudah Mati

Ingin memelihara ikan hias di rumah tapi masih bingung ingin memilih ikan apa? Banyak jenis ikan hias di pasaran yang bisa di rawat dengan mudah sampai butuh perhatian khusus untuk merawatnya. 

1. Ikan Kaviat.


Ikan yang sering di sebut juga dengan ikan tengadak ini ikan asli asia tenggara juga banyak di jumpai di perairan  Indonesia. Sering orang yang datang dan melihat ikan kaviat ini mirip dengan ikan wader bokol. Memang sepintas mirip sih, hanya saja ikan kaviat memiliki tubuh sedikit lebih pendek dan lebar daripada kaviat.

Selama saya menjual ikan hias jenis ikan ini paling jarang mati. Cuma satu yang perlu di garis bawahi ikan ini suka lompat ketika baru masuk ke akuarium atau kolam baru. Ikan kaviat juga termasuk mudah dalam perawatan karena tidak memerlukan perawatan khusus dalam memeliharanya di akuarium maupun kolam.

Ikan Kaviat sering di jadikan tankmate atau campuran ikan koi, koki, Komet atau sejenis ikan mas lainnya karena ikan kaviat sendiri masih keluarga ikan mas. Jika di campurkan dengan sejenis ikan mas lainnya ikan kaviat sangat berguna untuk memakan kutu ikan yang menempel di tubuh ikan koi maupun koki.

2. Ikan Balashark.


Ikan yang tidak mudah mati selanjutnya adalah ikan balashark. Sesuai namanya ikan balashark memang mirip ikan hiu. Orang menyebutnya dengan hiu air tawar. Ikan balashark memiliki warna tubuh silver atau perak gelap dengan garis hitam di masing-masing siripnya.

Pemberian pakan juga tidak sulita karena ikan balashark bisa di beri pakan alami maupun pelet biasa. Perawatan ikan juga tidak sulit karena hanya perlu memebrikan pakan sehari 2-3 kali, mengganti air secara berkala dan membersihkan media filter seperti merawat ikan lainnya. Yang perlu di perhatikan ikan balashark termasuk ikan yang aktif jadi sebisa mungkin jangan memberikan hiasan kasar yang dapat menggangu pergerakan ikan. Selain aktif ikan balashark mudah kaget jadi jangan terlalu sering menggangu ikan dengan tepukan pada akuarium yang bisa membuat ikan kaget dan menjadi stres. 

3. Ikan Blackghost.

Ikan yang berasal dari amerika selatan ini sangat populer untuk para penghobi. memiliki warna tubuh hitam pekat dari ujung kepala hingga ekor dengan garis putih di bagian ekor dan di mahkota kepala. bentuk ikan pipih mirip bendera panjang seperti spanduk terkena angin.

Daya tahan ikan blackghost cukup bagus kuat dari berbagai kondisi air. Yang perlu di perhatikan hanya saat memindahkan ikan blackghost yang pindahkan ke dalam akuarium yang berisi air baru 100%. Ikan ini akan mudah mati jika harus beradaptasi dengan air baru.

4. Ikan Botia.

Ikan asli perairan sumatra ini sempat di kabarkan hampir punah. Mengutip artikel yang di keluarkan www.mongabay.co.id pada tahun 2016 ikan hias jenis bacubang atau biasa dikenal dengan ikan hias botia mulai ditemukan kembali di Sungai Batanghari, sungai besar yang mengalir di Jambi. 

Ikan pemakan alga dengan warna tubuh perpaduan garis kuning hitam secara vertikal ini memang memiliki daya tarik tersendiri untuk dipelihara. Ikan yang aktif bergerak mencari alga ini juga termasuk ikan yang kuat dan tidak mudah mati. 

5. Ikan Palmas.

Asalkan tidak di campur dengan ikan dari keluarga chiclid ikan ini cukup nyaman hidup di dalam akuarium. Ikan Palmas sangat tidak cocok dengan ikan chiclid karena akan di serang ramai-ramai yang menyebabkan ikan mati.

Orang banyak menyebut ikan palmas ini dengan ikan naga, bentuknya yang bulat panjang dengan sirip segitiga kecil-kecil berjajar dari belakang kepala hingga ekor. Untuk makanan ikan juga tidak sulit karena ikan ini pemakan segala. dari pur ikan sampai pakan alami di lahapnya.

Ikan palmas termasuk ikan perenang atas yang akan menguasai permukaan akuarium, jika ikan palmas di letakkan secara berkelompok yang sedang sakit biasanya akan berada di bawah dan memisahkan diri dengan yang lainnya.

6. Ikan Red Devil.


Ikan yang masih dari keluarga nila ini juga memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Bentuk tubuh mirip dengan ikan nila hanya saja warna ikan Red Devil lebih merah daripada ikan nila, ada sebagian yang berwarna kekuningan dan memiliki pola warna hitam di bagian tubuhnya.

Red Devil sendiri ikan yang cukup agresif jadi perlu di perhatikan jenis ikan yang akan di campur dengan Ikan ini. Jangan campur dengan ikan-ikan yang jinak dan lambat dalam bergerak karena akan habis nanti di mangsa ikan red devil.

7. Ikan Gurame Padang.

Gurame padang atau gurame albino, mungkin sebutan "Padang" mengacu dalam bahasa jawa yang berarti terang. Ikan gurame ini juga memiliki fisik yang kuat dan tidak mudah mati ketika di rawat di kolam maupun akuarium.


Ketika memelihara ikan gurame padang dan ingin di campur dengan ikan lain bisa di campur dengan ikan Red Devil, meskipun gurame padang bukan tipe ikan predator tapi saya sendiri pernah mencoba mencampur ikan ini dengan ikan red devil dan aman mereka tidak saling memangsa, hanya dari segi makan ikan gurame akan kalah cepat dalam memangsa pakan ikan yang di berikan.

8. Ikan PinkTail.

Ikan yang memiliki warna ekor merah muda dan sebagian ikan ada yang memiliki sirip perut berwarna kuning dan tubuh berwarna silver/perak ini berasal dari Amerika selatan, tepatnya di daerah Brasil, Kolombia, Guyana Prancis, Guyana, Suriname, dan Venezuela dan di perairan amazon.


Ikan Pink tail dapat di rawat di akuarium, mereka kuat dan mampu bertahan lama di akuarium, akan tetapi ikan pink tail cenderung gelisah dan pemalu jika di rawat sendirian karena pink tail merupakan tipe ikan berkelompok. Butuh setidaknya 3 ekor ikan pink tail untuk di rawat di akuarium.

Pink tail juga merupakan ikan yang mau makan segala jenis pakan termasuk pelet berupa pur ikan maupun pakan ikan lainnya. Usahakan akuarium tetap tertutup bagian atasnya karena pink tail mudah takut dan bisa lompat keluar akuarium jika ada gangguan.  

9. Ikan Belida


Salah satu jenis belida asli jawa atau di sebut juga belida lupis jawa ini pada 2020 silam informasi ini saya kutip dari artikel berita di cnnindonesia.com masih dari artikel yang sama di jelaskan bahwa ikan Belida memiliki 4 spesies berbeda yaitu Spesies tersebut yakni Chitala bornensis atau Belida Borneo, Chitala hypselonatus atau Belida Sumatra, Notopterus notopterus atau Belida Jawa, dan Chitala lopis atau Belida Lopis Jawa.

Ikan asli perairan Indonesia ini sekarang termasuk dalam salah satu hewan yang di lindungi. Di Jambi sendiri Belida masuk ikan konsumsi yang sering di gunakan dalam olahan masakan. Meskipun ikan ikan belida ini tidak mudah mati di rawat di akuarium karenan statusnya yang di lindungi dan hampir punah jadi jangan berharap memelihara ikan ini untuk koleksi pribadi.

10. Ikan Texas

Ikan dari Mexico Utara, Amerika Tengah banyak yang mengira ikan louhan. Ikan texas yang sering di jual di pasaran memang mirip louhan dengan corak warna dan bintik-bintik hitam di sekujur tubuhnya. Jika pernah melihat texas short body lebih mirip lagi dengan ikan louhan bonsay.


Ukuran ikan texas dewasa bisa mencapai 33cm bahkan lebih, sedangkan umur rata-rata texas bisa mencapai 10 tahun. Ikan texas termasuk ikan yang kuat dan tidak mudah mati untuk di pelihara, sayangnya ikan ini termasuk ikan teritori atau menguasai wilayahnya. Jika ingin di gabung dengan ikan lain pastikan memiliki akuarium yang besar. 

11.  Ikan LouHan

Siapa yang tidak kenal ikan ini, pernah jaya di masanya hingga bisa mencapai ratusan juta rupiah harganya. Namun saat ini ikan ini sudah tidak terlalu istimewa lagi meskipun harganya juga masih tinggi. Masih layak ikan ini di pelihara di rumah karena keindahan gradasi warnanya dan yang pasti nonong di kepalanya.

Meskipun ikan ini cukup kuat dan tidak mudah mati hanya saja umur ikan yang rata-rata hanya 3-5 tahun membuat penggemar ikan louhan berkurang. Masih ada yang percaya mitos kalau ikan louhan termasuk ikan pembawa hoki atau keberuntungan. Tingkat kesulitan merawat ikan louhan hanya pada susahnya memberikan teman untuk di jadikan satu dengan louhan. 

Dari koleksi ikan di atas ikan apa saja yang sudah sobat miliki? Semoga bisa menjadi referensi dalam memelihara ikan di rumah.