2 Oktober 2021

Koiku Sayang Melayang

Hari itu rutinitas seperti biasa saya lakukan, di pagi hari pegang komputer bikin artikel atau sekedar browsing, sementara istri memasak untuk kita sarapan pagi di rumah kami tercinta. Alhamdulillah Allah titipkan kepada kami berdua rumah yang tidak terlalu besar tapi nyaman untuk kita tempati. Perumahan dengan luas tanah 75m persegi dengan luas bangunan 36 meter persegi sebelum di permak.

Selain rutinitas jualan ikan hias saya dan istri juga memelihara ikan di rumah di tempatkan dalam kolam yang kami bangun tepat di depan jendela tempat tidur kami yang membuat kebiasaan kami tiap pagi buka jendela dan langsung lihat ikan-ikan yang kami pelihara.

Kolam ukuran panjang sekitar 2.5 meter dengan lebar 1 meter itu kami isi dengan ikan koi, ikan komet dan ikan bogim, sementara di atas kolam kita bikin akuarium air terjun yang airnya langsung terjun ke kolam dan akuarium itu kita isi dengan ikan mas koki.

Di hari itu istri saya yang memberi pakan ikan-ikan yang kita pelihara. Selesai memberi makan istriku biasa mengajak bicara mereka "ikan makannya nanti malam lagi ya". Aneh juga sieh mana paham ikan bahasa manusia, hehehe.

Sobat pembaca yang budiman dan penggemar ikan hias pasti ada ikan yang sangat kalian suka nah begitu pula kami dari sekian banyak ikan yang kami rawat ada beberapa ikan koi yang kami suka. Buka koi mahal dengan harga jutaan atau sampai ratusan juga hanya koi biasa dengan warna kuning keemasan dan berekor panjang atau biasa di sebut koi ogon / koi slayer koi berukuran panjang sekitar 30cm ini sudah jinak dan suka mendekat ketika kami datang.

Hari itu seperti biasa sekitar pukul 11 siang kita pergi ke toko untuk membuka usaha dagang kita. Jualan kita biasanya sampai jam 9 malam. Kebetulan saat itu kita jualan sampai setengah 10 malam dan baru pulang ke rumah. Sekitar jam 10 malam kita sampai di rumah ketika pertama kali tiba perasaan ada yang aneh, ternyata benar tidak ada suara gemercik air di kolam maupun suara gelembung udara dari aerator. Ternyata sikring listrik di rumah "anjlog" atau dalam posisi off. Bergegas secepat kilat coba saya kembalikan ke posisi on sikringnya tapi masih tidak ada suara air, begitu masuk kedalam rumah ternyata sikring bagian dalam juga dalam posisi off, langsung saya on-kan lampu teras saya nyalakan kelihatan ada beberapa ikan koi yang mati.

Entah berapa jam kondisi listrik mati setelah kita cek semua ikan yang mati ternyata banyak juga dan yang perlu sobat tau ada ikan koi yang kami suka juga ikut menjadi korban. Sempat shock sementara melihat ikan-ikan koi yang kita pelihara sebagian ada yang mati. Alhamdulillah ikan koki yang berada di akuarium yang berada di atas kolam aman-aman saja tidak ada yang mati. Entah tanaman air sirih gading yang kita letakkan di dalam akuarium memiliki pengaruh terhadap ikan koki yang saya pelihara atau tidak saya kurang paham yang jelas pada saat kami pulang sampai rumah melihat kolam kita ada beberapa ikan koi kita yang mati namun ikan koki kita selamat semua.

Ikan koi jika di pelihara terlalu banyak di dalam kolam tetap membutuhkan sirkulasi dan oksigen yang baik. Ketika listrik padam yang jelas pompa air dan pompa udara ikut mati kecuali di rumah menggunakan jenset beda cerita. Jika kondisi listrik mati sesaat tidak akan mempengaruhi kondisi ikan, yang menjadi masalah jika kondisi listrik padam dalam waktu yang lama, ikan-ikan pati akan kekurangan oksigen jika tidak segera di atasi kemungkinan besar ikan-ikan akan mati karena kehabisan oksigen.

Saat ini pukul 02:38 pagi dan masih juga belum bisa tidur itu sebabnya cerita ini keluar dalam blog saya. Terimakasih bagi sobat yang sudah mampir ke blog kami sekedar untuk membaca atau mencari referensi tentang ikan hias.

Jangan Lupa Berbagi Artikel
Previous Post
Next Post

0 comments: