27 Agustus 2017

Jenis-jenis Penyakit Ikan dan Pengobatannya

Terima kasih telah berkunjung ke Blog kami. Memiliki akuarium dengan ikan yang sehat lincah dan warna ikan yang cerah pasti dambaan sobat pencinta ikan hias. melihat ikan yang di pelihara juga dapat menjadikan relaksasi sendiri untuk menghilangkan stres setelah bekerja atau menjalani rutinitas sehari-hari.
dandyorandas.com
Namun penyakit yang menyerang akan membuat ikan nampak tidak indah lagi bahkan bisa berujung pada kematian si ikan sendiri. Dalam ilmu perikanan, faktor Lingkungan, Ikan dan Jenis Penyakit (pathogen) merupakan tiga aspek yang memengaruhi penyebaran dan perkembangan penyakit pada ikan hias. Penyakit yang sering di sebabkan dari bakteri, jamur, parasit dan non parasit ini bisa berupa bintik putih/white spot, borok/luka pada ikan, sirip ikan yang rusak dan lainya.


1.      Bakteri.
Tidak semua bakteri menyebabkan penyakit bagi ikan contohnya bakteri nitrifikasi, bakteri ini dapat memecahkan ammonium  untuk menjadi nitrat yang berguna bagi tanaman. Sedangkan bakteri yang merugikan bagi ikan yang bisa menurunkan daya tahan tubuh dan menyebabkan penyakit diantaranya :
-      Aeromonas Hydrophyl, Aeromonas puntata, atau Pseudomonas SP. Penyakit yang di sebabkan oleh bakteri ini berupa borok/pendarahan sedangkan gejala ikan yang terserang bakteri ini di antaranya :
o    Ikan mengalami penurunan nafsu makan.
o    Pangkal sirip dan dan warna tubuh menjadi lebih gelap.
o    Gerakan ikan yang semakin lambat/tidak kuat untuk berenang.
-      Fkexibacter Columnaris atau virus yang disebabkan oleh air yang kotor, suhu air di bawah 200C dan ikan yang kekurangan pakan. Penyakit yang di sebabkan bakteri ini berupa Fin Rot dengan gejala :
o    Sirip pecah-pecah.
o    Sirip mulai rontok dan bagian tepi sirip berwarna putih.
o    Ikan kehilangan nafsu makan.
o    Untuk yang kronis terjadi pendarahan pada sirip.
o    Infeksi pada kulit bagian kepala dan badan bagian belakang serta insang.

Pengobatan :
Carilah obat anti bakteri di toko-toko ikan hias di daerah anda, biasanya obat ini berwarna kuning ketika di larutkan ke dalam air, ganti 50-60% air secara berkala selama proses pengobatan berikan pula pakan yang berkualitas untuk mempercepat proses penyembuhan. Dapat pula menambahkan garam kristal selama proses pengobatan maupun untuk perawatan setelah pengobatan.

2.      Jamur.
Apakah semua jamur berbahaya? Jawabnya tentu tidak. Ada jamur baik yang sifatnya membantu bakteri menguraikan bahan organik yang sudah mati menjadi nutrien. Jamur juga bisa menjadi sumber antibiotik. Namun ada juga jamur yang bersifat parasit dan perkembangannya sangat cepat.

Saprolegnia sp jamur ini umumnya berada di perairan yang terdapat sisa-sisa bahan organik. Jamur yang menyerang ikan mulai dari telur/larva ikan hingga indukan, terutama jenis ikan mas. Gejala ikan yang terserang penyakit ini :
  • Terdapat noda kecil yang menempel  di badan, kepala, sirip/insang.
  • Terdapat kumpulan seperti kapas berwarna putih, cokelat, abu-abu atau kehijauan di kulit, sirip maupun di tempat lainnya.
Chondrococcus Columnaris dapat tumbuh di dalam aquarium/kolam yang pergantian airnya tidak teratur, perlakuan adaptasi yang tidak baik dan perubahan kualitas air yang tidak sesuai dengan kehidupan ikan. Penyakit yang di sebabkan jamur ini biasanya terlihat warna putih di mulut. Gejalanya dapat di lihat dari mulutnya yang menjadi putih atau membentuk wool yang pendek dan halus serta terkadang badan menjadi putih. Terdapat pula luka di badan dan sirip yang kemerahan. Untuk tingkat lanjut tubuh ikan menjadi kurus karena tidak bisa makan, bibir ikan seakan-akan lepas dan hilang.

Pengobatan:
Jika ikan hias yang sobat pelihara terindikasi terserang jamur sobat dapat mencari obat Anti Protozoa atau obat Anti Jamur yang di jual di toko" ikan hias. Usahakan pada saat pengobatan kondisi suhu aquarium stabil di suhu 28-30 derajat. sobat dapat menggunakan heater untuk mengatur suhu air. Berikan juga pallet atau pakan ikan yang berkualitas dan mengandung protein dan vitamin untuk mempercepat proses penyembuhan.

3.      Parasit.
Parasit merupakan hewan renik/kecil yang menyerang ikan baik di luar seperti kutu air, velvet dan bintik putih (White Spot) maupun di dalam tubuh ikan seperti cacing. Serangan parasit yang cepat dapat menyebabkan ikan mati. Penanganan yang baik mulai dari secara rutin membersihkan tempat ikan di pelihara dan pergantian air secara rutin serta memberikan pakan ikan secara cukup dapat mencegah parasit tumbuh.

Beberapa parasit yang menginfeksi ikan diantaranya :
  • Ichthyophyrius Multufilis merupakan jenis penyakit yang menyebabkan Bintik Putih (White Spot) pada mulanya terdapat kista/bintik putih kecil pada kulit kemudian menyerang sirip dan insang, pada kejala kronis ikan yang terserang menunjukkan tingkah laku yang tidak normal serperti tidak kuat berenang, menggosok-gosokkan badannya ke dinding bak/akuarium atau benda lain di sekitarnya serta selalu berenang ke permukaan air.
  • Cacing Gyrodactus atau Trematoda dan protozoa seperti  Tricodina atau Tchthyobodo merupakat penyakit ikan yang menyerang sisik/kulit kotor. Hampir sama dengan penyakit ikan lain ikan yang di serang parasit ini akan memiliki lendir yang berlebih di tubuh, menggosok-kan badan pada benda keras, kulit yang mengelupas dan keputihan, sirip ekor yang rontok dan terjadi pembengkakan pada insang. Untuk gejala yang lebih berat insang tidak dapat menutup sempurna serta kulit ikan lebih gelap atau suram.
  • Oodinium merupakan parasit yang menyebabkan penyakit velvet. Serangan penyakit ini sama dengan White Spot yang membedakan penyakit ini tidak menimbulkan bercak putih pada ikan tetapi ada bercak atau selaput berwarna kuning abu-abu di kulit atau sirip. Kulit akan terkelupas dan mengeluarkan lendir, warna ikan juga akan lebih gelap dan nafsu makan berkurang. Parasit ini juga dapat menyerang insang yang dapat menyebabkan ikan mati tanpa menunjukkan gejala di luar tubuh.
Pengobatan :
Untuk pengobatan dapat di berikan obat yang mengandung Methylin Blue, Melachite Green Oxalate. langkah pengobatan biasanya teteskan obat dengan kandungan di atas ke dalam aquarium, obat ini biasanya akan membuat air berwarna biru jangan terlalu banyak cukup teteskan sampai kira-kira aquarium berwarna biru bening bukan biru pekat. Karena sumber penyakit ini dari parasit biasanya ikan dalam aquarium akan terjangkit penyakit ini dari luar seperti ada ikan baru yang sudah terjangkit white spot atau bisa juga dari pakan hidup maupun tumbuhan hidup.
  • Anchor Worm dan Aegulus atau biasa di sebut kutu jarum dan kutu bulat juga merupakan parasit yang mematikan ikan ketika tidak segera di tangani. Parasit Anchor Worm mirip tumbuhan yang akarnya menancap di kulit ikan akar ini menghisap nutrisi yang di miliki ikan, tidak cuma di kulit luar Anchor Worm juga bisa tumbuh di rongga mulut ikan, insang dan saluran pencernaan. Aegulus mirip hewan kecil yang hidup dan berkembang biak dengan hinggap di tubuh ikan. Seperti nyamuk yang menghisap darah manusia Aegulus juga hidup dengan menyerap darah ikan. Ikan yang terserang parasit ini akan menunjukkan gerakan yang menggesek-gesekan tubuh, ketika tidak segera di tangani ikan juga akan kehilangan nafsu makan serta ukuran tubuh yang semakin kecil karena nutrisi di tubuh ikan di serap parasit.
Pengobatan :
untuk parasit ini sebenarnya dapat di atasi manual dengan cara mencabut parasit menggunakan pinset, akan tetapi efek selanjutnya akan terjadi luka di tubuh ikan, untuk pengobatan bisa menggunakan obat anti kutu/parasit. Untuk pengobatan Aegulus biasanya setelah di berikan obat Aegulus akan lepas dari tubuh ikan dan mati, sedangkan untuk Anchor Worm biasanya membutuhkan waktu 3-7 hari untuk lepas dari tubuh ikan. Biasanya obat ini tidak cocok untuk arwana jadi hati hati dalam pemakaian obat ini ya.

Semoga artikel di atas membantu sobat pencinta ikan hias untuk dapat mengenali penyakit yang menyerang ikan yang sobat pelihara serta dapat mengobati ikan yang sudah terserang penyakit. Supaya ikan aman dari serangan penyakit
Baca Juga : Cara Merawat Ikan Agar Tetap Sehat

Jangan Lupa Berbagi Artikel
Previous Post
Next Post

0 comments: