8 Juli 2021

Predator

Ikan Yang Tidak Mudah Mati

Ingin memelihara ikan hias di rumah tapi masih bingung ingin memilih ikan apa? Banyak jenis ikan hias di pasaran yang bisa di rawat dengan mudah sampai butuh perhatian khusus untuk merawatnya. 

1. Ikan Kaviat.


Ikan yang sering di sebut juga dengan ikan tengadak ini ikan asli asia tenggara juga banyak di jumpai di perairan  Indonesia. Sering orang yang datang dan melihat ikan kaviat ini mirip dengan ikan wader bokol. Memang sepintas mirip sih, hanya saja ikan kaviat memiliki tubuh sedikit lebih pendek dan lebar daripada kaviat.

Selama saya menjual ikan hias jenis ikan ini paling jarang mati. Cuma satu yang perlu di garis bawahi ikan ini suka lompat ketika baru masuk ke akuarium atau kolam baru. Ikan kaviat juga termasuk mudah dalam perawatan karena tidak memerlukan perawatan khusus dalam memeliharanya di akuarium maupun kolam.

Ikan Kaviat sering di jadikan tankmate atau campuran ikan koi, koki, Komet atau sejenis ikan mas lainnya karena ikan kaviat sendiri masih keluarga ikan mas. Jika di campurkan dengan sejenis ikan mas lainnya ikan kaviat sangat berguna untuk memakan kutu ikan yang menempel di tubuh ikan koi maupun koki.

2. Ikan Balashark.


Ikan yang tidak mudah mati selanjutnya adalah ikan balashark. Sesuai namanya ikan balashark memang mirip ikan hiu. Orang menyebutnya dengan hiu air tawar. Ikan balashark memiliki warna tubuh silver atau perak gelap dengan garis hitam di masing-masing siripnya.

Pemberian pakan juga tidak sulita karena ikan balashark bisa di beri pakan alami maupun pelet biasa. Perawatan ikan juga tidak sulit karena hanya perlu memebrikan pakan sehari 2-3 kali, mengganti air secara berkala dan membersihkan media filter seperti merawat ikan lainnya. Yang perlu di perhatikan ikan balashark termasuk ikan yang aktif jadi sebisa mungkin jangan memberikan hiasan kasar yang dapat menggangu pergerakan ikan. Selain aktif ikan balashark mudah kaget jadi jangan terlalu sering menggangu ikan dengan tepukan pada akuarium yang bisa membuat ikan kaget dan menjadi stres. 

3. Ikan Blackghost.

Ikan yang berasal dari amerika selatan ini sangat populer untuk para penghobi. memiliki warna tubuh hitam pekat dari ujung kepala hingga ekor dengan garis putih di bagian ekor dan di mahkota kepala. bentuk ikan pipih mirip bendera panjang seperti spanduk terkena angin.

Daya tahan ikan blackghost cukup bagus kuat dari berbagai kondisi air. Yang perlu di perhatikan hanya saat memindahkan ikan blackghost yang pindahkan ke dalam akuarium yang berisi air baru 100%. Ikan ini akan mudah mati jika harus beradaptasi dengan air baru.

4. Ikan Botia.

Ikan asli perairan sumatra ini sempat di kabarkan hampir punah. Mengutip artikel yang di keluarkan www.mongabay.co.id pada tahun 2016 ikan hias jenis bacubang atau biasa dikenal dengan ikan hias botia mulai ditemukan kembali di Sungai Batanghari, sungai besar yang mengalir di Jambi. 

Ikan pemakan alga dengan warna tubuh perpaduan garis kuning hitam secara vertikal ini memang memiliki daya tarik tersendiri untuk dipelihara. Ikan yang aktif bergerak mencari alga ini juga termasuk ikan yang kuat dan tidak mudah mati. 

5. Ikan Palmas.

Asalkan tidak di campur dengan ikan dari keluarga chiclid ikan ini cukup nyaman hidup di dalam akuarium. Ikan Palmas sangat tidak cocok dengan ikan chiclid karena akan di serang ramai-ramai yang menyebabkan ikan mati.

Orang banyak menyebut ikan palmas ini dengan ikan naga, bentuknya yang bulat panjang dengan sirip segitiga kecil-kecil berjajar dari belakang kepala hingga ekor. Untuk makanan ikan juga tidak sulit karena ikan ini pemakan segala. dari pur ikan sampai pakan alami di lahapnya.

Ikan palmas termasuk ikan perenang atas yang akan menguasai permukaan akuarium, jika ikan palmas di letakkan secara berkelompok yang sedang sakit biasanya akan berada di bawah dan memisahkan diri dengan yang lainnya.

6. Ikan Red Devil.


Ikan yang masih dari keluarga nila ini juga memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Bentuk tubuh mirip dengan ikan nila hanya saja warna ikan Red Devil lebih merah daripada ikan nila, ada sebagian yang berwarna kekuningan dan memiliki pola warna hitam di bagian tubuhnya.

Red Devil sendiri ikan yang cukup agresif jadi perlu di perhatikan jenis ikan yang akan di campur dengan Ikan ini. Jangan campur dengan ikan-ikan yang jinak dan lambat dalam bergerak karena akan habis nanti di mangsa ikan red devil.

7. Ikan Gurame Padang.

Gurame padang atau gurame albino, mungkin sebutan "Padang" mengacu dalam bahasa jawa yang berarti terang. Ikan gurame ini juga memiliki fisik yang kuat dan tidak mudah mati ketika di rawat di kolam maupun akuarium.


Ketika memelihara ikan gurame padang dan ingin di campur dengan ikan lain bisa di campur dengan ikan Red Devil, meskipun gurame padang bukan tipe ikan predator tapi saya sendiri pernah mencoba mencampur ikan ini dengan ikan red devil dan aman mereka tidak saling memangsa, hanya dari segi makan ikan gurame akan kalah cepat dalam memangsa pakan ikan yang di berikan.

8. Ikan PinkTail.

Ikan yang memiliki warna ekor merah muda dan sebagian ikan ada yang memiliki sirip perut berwarna kuning dan tubuh berwarna silver/perak ini berasal dari Amerika selatan, tepatnya di daerah Brasil, Kolombia, Guyana Prancis, Guyana, Suriname, dan Venezuela dan di perairan amazon.


Ikan Pink tail dapat di rawat di akuarium, mereka kuat dan mampu bertahan lama di akuarium, akan tetapi ikan pink tail cenderung gelisah dan pemalu jika di rawat sendirian karena pink tail merupakan tipe ikan berkelompok. Butuh setidaknya 3 ekor ikan pink tail untuk di rawat di akuarium.

Pink tail juga merupakan ikan yang mau makan segala jenis pakan termasuk pelet berupa pur ikan maupun pakan ikan lainnya. Usahakan akuarium tetap tertutup bagian atasnya karena pink tail mudah takut dan bisa lompat keluar akuarium jika ada gangguan.  

9. Ikan Belida


Salah satu jenis belida asli jawa atau di sebut juga belida lupis jawa ini pada 2020 silam informasi ini saya kutip dari artikel berita di cnnindonesia.com masih dari artikel yang sama di jelaskan bahwa ikan Belida memiliki 4 spesies berbeda yaitu Spesies tersebut yakni Chitala bornensis atau Belida Borneo, Chitala hypselonatus atau Belida Sumatra, Notopterus notopterus atau Belida Jawa, dan Chitala lopis atau Belida Lopis Jawa.

Ikan asli perairan Indonesia ini sekarang termasuk dalam salah satu hewan yang di lindungi. Di Jambi sendiri Belida masuk ikan konsumsi yang sering di gunakan dalam olahan masakan. Meskipun ikan ikan belida ini tidak mudah mati di rawat di akuarium karenan statusnya yang di lindungi dan hampir punah jadi jangan berharap memelihara ikan ini untuk koleksi pribadi.

10. Ikan Texas

Ikan dari Mexico Utara, Amerika Tengah banyak yang mengira ikan louhan. Ikan texas yang sering di jual di pasaran memang mirip louhan dengan corak warna dan bintik-bintik hitam di sekujur tubuhnya. Jika pernah melihat texas short body lebih mirip lagi dengan ikan louhan bonsay.


Ukuran ikan texas dewasa bisa mencapai 33cm bahkan lebih, sedangkan umur rata-rata texas bisa mencapai 10 tahun. Ikan texas termasuk ikan yang kuat dan tidak mudah mati untuk di pelihara, sayangnya ikan ini termasuk ikan teritori atau menguasai wilayahnya. Jika ingin di gabung dengan ikan lain pastikan memiliki akuarium yang besar. 

11.  Ikan LouHan

Siapa yang tidak kenal ikan ini, pernah jaya di masanya hingga bisa mencapai ratusan juta rupiah harganya. Namun saat ini ikan ini sudah tidak terlalu istimewa lagi meskipun harganya juga masih tinggi. Masih layak ikan ini di pelihara di rumah karena keindahan gradasi warnanya dan yang pasti nonong di kepalanya.

Meskipun ikan ini cukup kuat dan tidak mudah mati hanya saja umur ikan yang rata-rata hanya 3-5 tahun membuat penggemar ikan louhan berkurang. Masih ada yang percaya mitos kalau ikan louhan termasuk ikan pembawa hoki atau keberuntungan. Tingkat kesulitan merawat ikan louhan hanya pada susahnya memberikan teman untuk di jadikan satu dengan louhan. 

Dari koleksi ikan di atas ikan apa saja yang sudah sobat miliki? Semoga bisa menjadi referensi dalam memelihara ikan di rumah.   

9 Agustus 2020

Predator

Oscar Paris Predator Yang Sedang Naik Daun

Oscar Paris

Selamat datang di blog LovedFish.com, Tatanan kehidupan dunia ini berubah drastis semenjak munculnya virus corona atau covid 19, efek global di rasakan masyarakat di seluruh dunia. Tapi di artikel ini penulis tidak akan berlarut-larut membahas soal covid 19 yang akan penulis sampaikan di sini sisi positif dari penyebaran virus terhadap perkembangan dunia air terutama ikan oscar paris yang menjadi primadona baru di kalangan pencinta ikan hias sehingga membuat harga ikan oscar melonjak tajam.

Jenis ikan oscar paris memiliki warna dasar tubuh hitam dengan corak warna kuning keemasan membalut dan menutupi hampir seluruh tubuh ikan kecuali bagian kepala dan punggung ikan bagian depan atas. Secara ilmiah ikan oscar paris sering di sebut golden oscar, sampai saat ini penulis juga belum tahu siapa yang pertama kali menamakan oscar paris di indonesia.

Pada saat kami menulis artikel ini harga ikan oscar paris sendiri saat ini mencapai puluhan hingga ratusan ribu rupiah di pasar ikan hias, mahalnya harga ikan oscar efek dari banyaknya permintaan ikan oscar sedangkan stok ikan menipis maka terjadilah lonjakan harga yang signifikan.


Jika sobat ingin merawat ikan oscar paris berikan pakan ikan yang berkualitas agar warna iakn semakin menarik tidak kusam, udang rebon atau udang kecil-kecil, cacing sutra atau ulat hongkong bisa di kombinasikan dengan pallet ikan yang berkualitas supaya pertumbuhan ikan baik dan warna tetap cerah.

Untuk ukuran aquarium jangan terlalu kecil karena ikan oscar dewasa mampu tumbuh hingga panjang 40cm. ukuran aquarium ideal setidaknya memiliki panjang 80cm lebar 50cm tinggi air 40cm, jangan lupa berikan aksesoris yang bisa di gunakan untuk tempat ikan bersembunyi.

Agar ikan oscar paris yang sobat pelihara tetap sehat, lakukan perawatan secara berkala dengan rutin membersihkan tank atau aquarium dan memcuci media filter setidaknya seminggu atau 2 minggu sekali, ganti air baru secara berkala sekitar 30-50% dari total air.

Jamur jenis white spot rentan menyerang ikan oscar paris dengan ciri fisik ada bintik-bintik putih pada ikan jadi sediakan selalu jenis obat yang mengandung methilyne blue sebagai obat ikan. Untuk jenis-jenis penyakit ikan sobat bisa baca artikelnya di sini

Perlu sobat perhatikan bahwa ikan oscar termasuk ikan predator jadi jangan campur ikan oscar dengan ikan pendamai, pasti di bantai habis dengan iakn oscar, bahkan jika oscar hanya di campur dengan sesama oscar dalam jumlah kecil akan saling bertarung sehingga menyebabkan salah satu ikan mati apalagi jika ukuran aquariumnya kecil. Dalam satu aquarium setidaknya pelihara ikan oscar 1 saja atau lebih dari 3.

Semoga informasi diatas bermanfaat bagi sobat pencinta ikan hias yang ingin merawat ikan oscar paris, jangan lupa berikan kritik dan saran melalui kolom komentar untuk blog ini berkembang lebih baik lagi.

7 September 2019

Predator

Mengenal dan Merawat German Blue Ram AKA Ramirezi

Selamat datang di blog kami, kali ini kita akan mengenal dan merawat ikan hias dari keluarga cilchlid yang berasal dari Amerika Selatan. German Blue Ram atau Mikrogeophagus Ramirezi, adalah spesies air tawar ikan endemik ke Orinoco River basin, di savana dari Venezuela dan Kolombia di Amerika Selatan. Mikrogeophagus Ramirezi sebenarnya merupakan nama ilmiah dari German Blue Ram, di pasaran ikan ini di kenal dengan berbagai nama populer seperti ram, blue ram, German blue ram, Asian ram, butterfly cichlid, Ramirez's dwarf cichlid, dwarf butterfly cichlid dan Ramirezi. Jika di pasaran Indonesia sendiri ikan ini di kenal dengan nama Ramirezi.


Tingkat Kesulitan : Menengah 
Ukuran Maks : 2-3 inci / 5-7,5 cm
Lingkungan : Air Tawar
pH: 5,0 hingga 7,0
Kekerasan : Sangat lunak
Suhu : 78-85 ºF / 25.5-29.5 ºC 
Komunitas :  Bersahabat
Cocok Untuk Aquascape : Ya
Ukuran Aquarium : 300 liter
Penyakit: Rawan ich dan mengasapi


Penampilan
German Blue Ram jantan bisa mencapai lebih dari 7 cm (2,7 in) panjangnya, sementara ikan betina tetap sedikit lebih kecil. German Blue Ram agak kekar dan berwarna flamboyan. Warna tubuh utama adalah kuning-hijau dan dihiasi dengan titik-titik biru yang membentang ke sirip punggung, dubur dan ekor. Sobat juga dapat melihat tujuh garis vertikal gelap yang samar-samar terputus di sisi-sisi ikan, dan satu garis kuat yang membentang vertikal ke bawah melintasi kepala melalui mata. German Blue Ram liar memiliki warna tubuh yang lebih cerah dibandingkan dengan yang di pelihara di aquarium. Sisi-sisi German blue ram berwarna abu-abu atau biru, sedangkan kepala dan dada berwarna kuning, emas dan hitam dengan nuansa biru. Ada bercak merah di perut dan Sobat juga bisa melihat bercak merah di dekat mata. Merah dan biru mendominasi sirip perut, sedangkan sirip punggung besar berwarna kuning dengan hitam di tepi depan.

Umur atau Masa Hidup
Ketika sobat bertanya German Blue Ram dapat bertahan berapa lama? jawaban tergantung bagaimana sobat merawat ikan ini, dengan kualitas pakan dan kebersihan aquarium selalu di jaga ikan ini mampu bertahan lama, jika kurang perawatan maka ikan Ramirezi ini tidak dapat bertahan lama. Rata-rata ikan Ramirezi atau German Blue Ram mampu bertahan hingga 3 tahun dan sebagian mampu bertahan lebih dari 3 tahun.

Pemeliharaan Dalam Aquarium
Saat sobat akan memelihara Ramirezi di dalam aquarium, setting aquarium yang terbaik adalah meniru lingkungan alami Ramirezi. Di habitat alaminya, Ramirezi  jantan biasanya hanya ditemukan di mana ada banyak tutupan yang terdiri dari tanaman air atau vegetasi tanah yang terendam, dan karenanya memasukkan unsur-unsur tersebut dalam akuarium yang direkomendasikan. Mereka harus selalu disimpan dalam aquarium yang ada tanamannya. Ikan Ramirezi juga membutuhkan beberapa gua untuk berlindung. Jika Anda ingin ikan berkembang biak, berikan mereka batu-batu pipih di aquarium.

Dalam banyak kasus Ramirezi jantan tidak boleh disimpan di akuarium yang lebih kecil dari 75 L (20 galon). Menyatukan dua pasang akan membutuhkan akuarium 150 L (40 galon), dan sebagainya. Semakin besar ukuran akuarium, semakin mudah untuk menjaga kualitas air cukup tinggi. Ramirezi sensitif terhadap produk limbah organik seperti nitrat dan karenanya bukan pilihan yang cocok kecuali Anda tahu bagaimana menjaga tingkat limbah organik. Jika sobat sudah berpengalaman dan tahu cara mempertahankan kualitas air yang baik di akuarium kecil, sobat dapat memelihara Ramirezi di akuarium yang lebih kecil.

Campuran Ikan
Banyak aquarists percaya bahwa German Blue Ram benar-benar sulit untuk dipelihara, tetapi ini tidak benar. Masalahnya adalah bahwa banyak aquarists menggabungkan German Blue Ram dengan spesies yang tidak cocok, seperti ikan agresif yang dapat mengganggu German Blue Ram atau ikan terlalu energik yang akan menelan semua makanan sebelum German Blue Ram mendapat kesempatan untuk makan. Jenis cichlid kerdil lainnya seperti cichlids apistogramma juga merupakan pilihan yang tidak sesuai. Satu pengecualian adalah ram Bolivia. Sobat dapat menyimpan Bolivia dan German Ram di akuarium yang sama. German Blue Ram Anda akan melakukan jauh lebih baik jika sobat menggabungkannya akan spesies damai yang akan meninggalkan beberapa makanan untuk German Blue Ram. Merawat German Blue Ram sendiri tidak dianjurkan; mereka merasa lebih aman ketika dikombinasikan dengan ikan yang lebih berani. Sobat dapat menggunakan ikan yang ramah seperti cardinal tetra atau neon tetra untuk teman German Blue Ram yang sobat pelihara. Jangan pernah menggunakan ikan Sumatra sebagai untuk campuran ikan German Blue Ram.

Sobat dapat memelihara German Blue Ram dengan ikan yang hidup cukup agresif seperti gurami padang dan gurami kerdil. Ikan cupang kadang-kadang dapat disimpan dengan German Blue Ram tetapi itu tidak selalu berhasil dan saya tidak menyarankan sobat mencobanya kecuali akuarium Anda setidaknya 150 L atau 40 galon.

Jika German Blue Ram sobat menjadi agresif terhadap ikan lain di aquarium, kemungkinan besar disebabkan oleh kurang atau tidak ada tempat persembunyian yang sesuai. Juga normal bagi mereka untuk menjadi agresif selama berkembang biak karena mereka ingin melindungi keturunan mereka.

Merawat German Blue Ram
German Blue Ram bukanlah ikan yang cocok untuk akuarium yang baru dibuat, tunggu sampai akuarium telah dihuni cukup lama dan mengandung populasi bakteri baik. Sobat juga harus sering melakukan penggantian air dan memasang filtrasi yang memadai. German Blue Ram liar biasanya ditemukan di daerah dengan air yang mengalir lambat, sehingga gerakan air yang kuat tidak dianjurkan di akuarium.

Ketika merawat di akuarium cobalah menyerupai lingkungan alami German Blue Ram, misalnya dengan menggunakan air asam lunak dengan nilai pH 5. Di alam liar, suhu air yang sesuai untuk German Blue Ram yaitu 25,5-29,5 ºC (78 -85 ºF) dan mereka biasanya dapat beradaptasi dengan nilai pH dari 5,0 hingga 7,0. Beberapa aquarists bahkan berhasil menjaga German Blue Ram di air yang cukup keras. Jika Sobat kesulitan menjaga tingkat keasaman air di aquarium, sobat bisa tambahkan lumut gambut.

Memberi makan German Blue Ram
German Blue Ram adalah omnivora yang membutuhkan makanan dari hewan dan tumbuhan agar tetap sehat dan bahagia. Ketika mereka tiba di akuarium baru, bukan hal yang aneh bagi mereka untuk kehilangan nafsu makan dan menjadi sangat rewel. Jangan terkejut jika German Blue Ram hanya menggigit makanan atau melakukan mogok makan. Cobalah membujuk mereka untuk makan dengan memberi mereka makanan yang benar-benar lezat seperti jentik nyamuk atau sejenisnya. Setelah mereka mulai makan lagi, Anda dapat secara bertahap membiarkan mereka mencoba makanan serpihan, pelet dan jenis makanan lainnya. Setelah beberapa saat, kebanyakan German Blue Ram akan siap menerima berbagai macam makanan di akuarium.

Setelah Sobat bisa mengenal dan merawat ikan Ramirezi atau German Blue Ram, sobat juga bisa neh mencoba mengembangbiakkan ikan ini. Untuk cara mengembangbiakkan German Blue Ram sobat bisa baca artikelnya di sini. Terima kasih sudah berkunjung ke blog kami semoga informasi di atas bermanfaat bagi sobat.

Sumber artikel :
http://www.aquaticcommunity.com/cichlid/germanblueram.php
https://en.wikipedia.org/wiki/Ram_cichlid

1 November 2018

Predator

Ikan Hias Leporinus

Ikan Hias Leporinus, Selamat datang di blog LovedFish.com ikan hias yang akan kita bahas kali ini merupakan ikan yang berasal dari Lembah Amazon di Amerika Selatan, kenapa ikan Leporinus, kebetulan saat membuat artikel ini penulis sedang memiliki ikan jenis ini dan penasaran juga selama sekitar 8 tahun penulis berkecimpung di dunia ikan baru kali ini melihat ikan jenis ini, hehehe mungkin penulis kurang update ini soal ikan Leporinus ini. Ikan yang memiliki bentuk bulat panjang dengan warna belang hitam oranye ini di sebut Banded Leporinus atau juga di kenal dengan Leporinus Fasciatus. Tidak ada catatan secara detail mulai kapan ikan ini masuk di pasaran Indonesia.

Merawat Ikan Leporinus

Ukuran panjang ikan Leporinus bisa mencapai 30cm, untuk usia dewasa sekitar ukuran 15cm, untuk ikan Leporinus dewasa biasanya memiliki setrip di tubuhnya berjumlah 10, ciri lain dari ikan ini adalah adanya garis warna kuning di kepala tepatnya terletak di bawah mata bagian samping kiri dan kanan, garis kuning ini memanjang dari ujung mulut hingga sirip insang. Usia ikan Leporinus bisa mencapai 10 tahun.

Sama seperti ikan tropis lainnya ikan Leporinus ini dapat bertahan hidup dengan kondisi pH air di antara 5.5 - 7.5 dan kondisi suhu air di kisaran 22°C - 26°C. Ikan Leporinus terlihat tenang di dalam akuarium tapi akan bergerak secara agresif jika ada gangguan, saat di pelihara di dalam akuarium dan keadaan gelap ikan Leporinus biasanya akan lompat, jadi sangat di sarankan kalau sobat pencinta ikan hias ingin memelihara ikan ini di dalam akuarium jangan lupa di beri penutup bagian atasnya supaya jika ikan lompat tidak keluar dari akuarium.

Perawatan ikan Leporinus tidaklah rumit karena daya tahan ikan ini yang cukup kuat, lakukan perawatan akuarium dengan membersikan bagian filter akuarium setiap 2-3 minggu sekali, lakukan pergantian air secara berkala sebulan sekali. Dalam mengganti air jangan 100% air dalam akuarium di ganti sisakan 40-50% air sehingga ikan tidak kaget dengan kondisi air yang baru dan mudah beradaptasi dengan kondisi air, karena pada saat mengganti air kondisi keasaman air (pH) pasti akan berubah.

Untuk pakan ikan Leporinus dapat berupa ikan kecil, algae, undang laut atau cacing sutra. Saya sendiri saat memelihara ikan ini biasanya saya kasih makan ikan kecil atau kadang bangkai ikan yang baru mati juga saya berikan untuk santapan ikan Leporinus. Ikan ini sangat agresif ketika lapar dan ada baiknya tidak di campur dengan ikan lainnya, karena akan menjadi santapan leporinus.

Bagi sobat pencinta ikan hias yang ingin memelihara ikan Leporinus di anjurkan untuk merawatnya dalam akuarium ukuran (P*L*T) 100x50x50, karena ukuran ikan yang bisa mencapai 30cm dan agresifitas ikan ketika di ganggu. Untuk harga ikan sendiri di kisaran Rp 60.000 - Rp 100.000. Harga di pasar ikan bisa berbeda-beda tergantung ukuran ikan.

Terimakasih sudah mampir ke blog kami semoga informasi di atas bermanfaat bagi sobat pencinta ikan hias.

31 Oktober 2018

Predator

Mengenal dan Cara Merawat Ikan Parrot

Mengenal dan Cara Merawat Ikan Parrot. Sobat pencinta ikan hias sudah mengenal ikan parrot? mengutip dari en.wikipedia.org ikan ini pertama di kembangkan di Taiwan sekitar tahun 1986, dinamakan parrot karena bentuk kepala dan mulut yang mirip dengan paruh burung beo, meskipun ada beberapa yang menyebut mirip burung kakatua atau nuri. Bagi sobat pencinta burung mungkin bisa lebih memastikan lagi sebenarnya bentuk kepalanya mirip apa ya? hehehe.

Ikan parrot atau juga biasa di sebut Red Parrot merupakan ikan hybrid atau ikan dengan campur tangan manusia. Ada 2 versi dari terbentuknya ikan red parrot. versi pertama ikan parrot merupakan hasil dari persilangan midas cichlid dengan redhead cichlid, sedangkan versi kedua merupakan persilangan dari ikan severum dengan red devil. Pada awalnya warna ikan parrot ini orange, pada perkembangannya ada beberapa varian warna merah, hijau, biru, ungu. Variasi warna ini dilakukan dengan penyuntikan warna atau ikan di rendam dalam larutan air dengan warna tertentu. Akan tetapi warna ini tidak bisa berahan lama (bertahan sekitar 6-10 bulan). Metode pewarnaan ini juga bisa berakibat di umur ikan yang tidak mampu bertahan lama. Yang lebih ekstrim lagi ada yang dengan sengaja memotong sirip ekor agar ikan terlihat unik, akan tetapi cara ini di anggap tidak manusiawi.

Ikan Parrot atau Red Parrot ini tidak begitu agresif. Berbeda dengan saudaranya louhan, yang individual dan berusaha mempertahankan teritorial dengan menyerang ikan lain. Ikan parrot ini bisa di campur dengan ikan-ikan seperti Angelfish, Silver dollar, synodontis, botia, jenis ikan cichlid, kaviat dan beberapa ikan lainnya. 

Pemeliharaan ikan parrot ini cukup mudah. Untuk pakan bisa menggunakan pakan alami maupun buatan. Pakan alami, dapat berupa cacing sutra, cacing darah maupun udang laut. Pakan buatan, ada baiknya di berikan pakan yang berkualitas dengan kandungan spirulina, protein dan vitamin yang tinggi agar pertumbuhan dan warna ikan stabil serta daya tahan ikan yang bagus.

cara merawat ikan red parrot

Pertumbuhan ikan parrot bisa mencapai ukuran hingga 24cm dengan usia ikan bisa mencapai 15 tahun. Suhu air antara 26-29 derajat celcius sangat di sarankan, dengan pH air idealnya antara 7.0-8.0. Karena pertumbuhan ikan yang bisa mencapai ukuran 24cm maka di anjurkan ukuran akuarium dengan lebar minimal 40cm dengan panjang minimal 80cm dan tinggi 40cm. Untuk ornamen di dalam akuarium bisa di tambahkan dengan hiasan berongga, karena ikan red perrot ini sangat senang bermain di tempat berongga atau sejenis gua. Akurium dengan ornamen aquascape juga bisa di isi dengan Ikan Red Parrot.

Ikan Red parrot memiliki bentuk mulut yang tidak bisa menutup dengan sempurna jadi ketika makan tidak semua makanan habis maka sangat di sarankan menggunakan mesin pompa air ukuran atau seri 1600 sangat di anjurkan, dengan kecepatan mesin yang tinggi bisa menyedot sisa pakan maupun kotoran dengan maksimal. Bersihkan kapas filter setidaknya seminggu sampai dua minggu sekali agar kondisi pH air tetap terjaga dan ikan tidak mudah sakit. Air dapat di ganti secara berkala setiap sebulan sekali, volume air yang di ganti 50-60% saja jangan di ganti semua karena akan mempengaruhi kondisi ikan.
Merupakan tempat yang paling ideal untuk memelihara parrot.

Filter, Ikan ini tergolong bandel sehingga tidak memerlukan sistem filter yang rumit. Meski begitu parrot tetap memerlukan sistem filterisasi yang tepat. Setidaknya ada tiga sistem filter yang dapat digunakan dalam aquarium, yaitu sistem Hanging, Internal dan External. Media filter yang umum digunakan untuk parrot seperti kapas sintetik, Filter mat, dan karbon aktif.

Hanging Filter adalah filter yang diletakkan diatas aquarium. Prinsip kerja sistem ini yaitu pompa submersible menghisap air kotor yang lalu dialirkan kedalam box yang berisi media filter. Air yang sudah tersaring akan turun secara grafitasi kembali ke aquarium. Di pasaran juga terdapat filter hanging yang pompa dan medianya sudah terpadu alias Built in, kita tinggal menempelkan hanging filter tersebut ke tepi kaca aquarium bagian atas. Namun mesti diingat, Hanging filter terpadu umumnya hanya menampung sedikit media filter sehingga hanya dapat digunakan untuk aquarium berukuran kecil.

Filter internal adalah filter yang langsung disekat dari aquarium utamanya. Bagian yang disekat ini umumnya berukuran seperlima ukuran aquarium utama. Bagian yang disekat ini dapat dibagian samping maupun belakang aquarium utama. Dalam sekatan ini kita tempatkan media filter dan pompanya.

Filter External, dengan sistem ini media dan pompa diletakkan diluar aquarium. Air kotor secara grafitasi akan turun ke tabung media filter dan selanjutnya air yang bersih akan dikembalikan kedalam aquarium menggunakan pompa.

Mana yang paling baik diantara ketiga sistem ini? Masing-masing memiliki keunggulan dan kelamahan. Filter hanging, yang menggunakan box media (tersedia dipasaran umumnya berukuran kecil) yang digantung atau diletakkan diatas aquarium hanya dapat menampung sedikit media filter, sehingga kurang dapat menyaring kotoran ikan dengan baik. Filter External cukup baik dalam hal keindahan karena “benda asing” seperti selang, pipa dan pompa plus medianya relatif tersebunyi. Kelemahan sistem filter external adalah kurang dapat menarik kotoran secara maksimal karena pusat hisap yang hanya pada satu titik. Sehingga terkadang kita masih harus menarik kotoran yang berukuran besar secara manual (Penyifonan). Jika kita memilih filter internal, kita harus pandai-pandai “mengelabuhi” mata kita. Pasalnya ruang filter ini mengambil tempat lumayan besar dari aquarium utama. Selama kita secara rutin membersihkan celah sekat antara aquarium utama dengan ruang filter tampaknya sistem filter internal lebih baik dalam hal menjaga kualitas air. Hal ini karena pusat hisap yang lebih merata baik untuk kotoran dasar maupun kotoran permukaan. Penggantian air cukup dilakukan sepertiga volume air tiap satu bulan sekali, pada saat pergantian air tambahkan pula garam crystal untuk perawatan berkala.

Parrot merupakan ikan yang cukup tahan terhadap serangan penyakit. Masalah kesehatan yang umum pada parrot adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur, bakteri dan patogen lainnya. White spot sering terjadi apabila temperatur terlalu rendah, dan kepadatan populasi yang terlalu tinggi. White spot juga sering terjadi di musim pancaroba. Gejala white spot adalah adanya bulatan atau spot berwarna putih. Pengobatanya cukup dengan menaikkan temperatur minimal 28°C dan pemberian methylene blue.

Luka luar dapat menyebabkan infeksi oleh jamur seperti tail rot, dan fin rot. Sirip dan ekor yang membusuk dapat diobati dengan methylene blue, malachite green, phenoxyethyl alcohol.

Ikan Red Parrot di pasaran ikan hias biasa di jual mulai harga sekitar 50.000 per ekor untuk ukuran ikan sekintur 10-13cm. Tidak ada patokan pasti untuk harga ikan ini tinggal pintar-pintarnya sobat dalam melakukan nego dan tawar menawar harga.

Terimakasih sudah berkunjung ke blog LovedFish.com semoga informasi ini bermafaat bagi sobat sesama pencinta ikan hias.

19 September 2018

Predator

Merawat Ikan Nintynine atau Zebra Tilapia (Tilapia buttikoferi)

Merawat Ikan Nintynine atau Zebra Tilapia
Merawat Ikan Nintynine atau Zebra Tilapia - Ikan Nintynine atau Heterotilapia buttikoferi, juga dikenal sebagai zebra tilapia, adalah spesies cichlid Afrika Barat. Ada ratusan jenis cichlid yang sudah di identifikasi dalam dunia perikanan. Ikan ini dinamakan Zebra Tilapia karena corak warna tubuhnya hitam dan putih. Spesies air tawar ini berasal dari Guinea-Bissau dan Liberia di Afrika Barat dan di habitat aslinya ikan air tawar ini cenderung hidup di pesisir dan di sungai. Orang-orang telah mengimpor dan membesarkan mereka di seluruh dunia untuk keperluan air dan makanan. Ikan Nintynine adalah spesies asing di Thailand, telah diperkenalkan untuk digunakan sebagai ikan akuarium.


Jika sobat pencinta ikan nila, zebra tilapia masih satu spesies dengan ikan nila, ukuran panjang tubuh zebra tilapia bisa mencapai lebih dari 30cm dan umur ikan ini dapat mencapai hingga 10 tahun. Kondisi akuarium yang bagus warna hitam putih ikan ini akan kelihatan bagus, namun seiring bertambahnya usia warna kontras hitam putih ikan akan semakin memudar. Belum ada info pasti kenapa ikan zebra tilapia ini bisa di sebut dengan nintynine atau 99, bisa jadi karena jumlah warna hitam putih ikan ini masing-masing ada 9 makanya di sebut nintynine.

Ikan nintynine memiliki sifat cukup agresif jadi sangat di sarankan untuk tidak mencampur ikan ini dengan ikan ikan lainnya yang lebih kecil atau yang jinak, bisa di pastikan ikan yang lebih kecil jadi santapan ikan ini. Sifat agresif berkurang bila berinteraksi dengan ikan satu kawanan nya, oleh karena itu bila memelihara ikan nintynine dalam satu kawanan koloninya 6-10 ekor maka akan ada satu ikan yang menonjol belang nya sebagai pemimpin koloni kawanan tersebut. 
Akuarium ukuran 60x35x40 atau lebih besar lagi sangat di sarankan untuk memelihara ikan ini karena pertumbuhan ikan yang bisa mencapai 30cm. Untuk perawatan di akuarium ikan ini cukup mudah karena di habitat alamnya sendiri ikan ini biasa hidup di sungai bahkan dapat bertahan dengan kondisi air keruh dan kualitas air yang kurang bagus. karena tergolong ikan omnivora maka tidak terlalu susah untuk memberikan pakan ikan ini. Pelet, udang, ikan kecil bahkan lumut atau tumbuhan kecilpun bisa jadi makanannya. 
Omnivor adalah spesies yang memakan tumbuhan dan hewan sebagai sumber makanan pokoknya
Salah satu penyakit yang rentan menyerang ikan ini adalah whitespot, jadi sobat pencinta ikan hias bisa menyiapkan obat ikan dengan kandungan methaline blue untuk perawatan. Obat ini bisa di teteskan sekitar 1-3 tetes seminggu sampai dua minggu sekali untuk perawatan. Atau juga bisa membersihkan filter air secara berkala. 

Baca Juga : Cara Merawat Ikan Agar Tetap Sehat.


Semoga Informasi di atas berguna bagi sobat pencinta ikan hias dan menambah referensi tentang dunia ikan hias. jangan lupa bagikan artikel ini kepada sesama pencinta ikan hias agar bermanfaat bagi yang lain juga. Terima kasih sudah berkunjung ke blog kami.